Selasa, 10 Februari 2015

Tagged under: ,

Osteoporosis



Bismillaah

4 Januari 2015

Oleh : dr. Dianika Ummu Raihana 
___________________________

Apa itu Osteoporosis?
Osteoporosis adalah keadaan dimana kepadatan tulang mulai menurun, atau sering disebut dengan istilah tulang keropos.

Apa saja gejala osteoporosis?
Pada awalnya biasanya tanpa gejala, gejala baru timbul kalau sudah terjadi patah tulang ringan yang ditandai tinggi badan menyusut, badan bungkuk, dan nyeri. Gejala baru terlihat nyata jika sudah terjadi patah tulang, sayangnya ini justru menandakan bahwa proses osteoporosis sudah lanjut. Tulang yang rentan patah ialah tulang pergelangan tangan, tulang belakang, panggul, dan pangkal paha.
Siapa yang banyak menderita osteoporosis?
Osteoporosis sebagian besar dialami oleh wanita berusia tua, namun juga tidak menutup kemungkinan dialami oleh laki-laki maupun mereka yang masih muda. Lebih banyak dialami wanita karena:
๐Ÿ‘‰Secara alamiah tulang perempuan lebih tipis.
๐Ÿ‘‰ Penurunan hormon estrogen pada perempuan telah dimulai pada usia sekitar 45 tahun, sedang hormon testosteron laki-laki baru mulai menurun pada usia 60 tahunan. Kedua hormon ini (estrogen dan testosteron) berperan memelihara fungsi sel pembentuk tulang serta mengendalikan aktivitas penghancuran tulang.

Mengapa bisa terjadi Osteoporosis?
๐Ÿ‘‰Tulang selalu mengalami proses pembentukan dan perusakan yang seimbang. Keseimbangan proses ini dipengaruhi macam-macam faktor, antara lain keturunan, konsumsi kalsium dalam makanan, aktivitas fisik, dan faktor hormonal yaitu estrogen dan testosteron.
๐Ÿ‘‰Dengan bertambahnya usia dimana kadar hormon seks mulai menurun (menopause), bila konsumsi kalsium kurang memadai, ditambah gaya hidup yang kurang akif, maka proses pembentukan tulang akan dikalahkan oleh proses penghancuran. Akibatnya kepadatan tulang makin berkurang dimana rongga dalam tulang semakin banyak dan besar, sehingga tulang menjadi keropos.

Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan seseorang mudah terkena osteoporosis?  
- Faktor keturunan atau genetik.
- Ras, lebih banyak pada orang kulit putih.
- Usia tua (pada wanita : yang sudah menopause).
- Jenis kelamin : 80% pada perempuan.
- Postur tubuh yang kurus kecil.
- Asupan kalsium kurang.
- Kurang olah raga.
- Perokok.
- Pecandu alkohol.
- Penyakit menahun antara lain: kencing manis, penyakit gondok, penyakit saluran cerna yang mengganggu penyerapan zat gizi, dan lain-lain.
- Pemakaian obat-obatan golongan glukokortikoid (misalnya prednison, metil prednisolon, dexamethason, dsb) secara berlebihan dapat menyebabkan osteoporosis.
Apakah laju pengeroposan tulang dapat dicegah?
Insyaallah bisa. Tulang tumbuh sejak masa bayi, kepadatan tulang mencapai puncak pada usia 30 – 35 tahun, kemudian menurun secara perlahan. Derajat penurunan kepadatan tulang ini berbeda pada masing-masing orang, makin padat tulang pada masa puncak, proses keropos makin lambat terjadi. Oleh karena itu proses pembentukan tulang pada usia muda harus diupayakan agar terbentuk masa tulang yang maksimal, agar terbentuk cadangan mineral tulang yang sebanyak-banyaknya.

Bagaimana cara mencegahnya?
Beberapa faktor seperti keturunan, ras, usia, jenis kelamin, dan postur tubuh memang tidak dapat diubah. Namun, hal-hal di bawah ini jika dilakukan, biidznillah dapat mencegah osteoporosis:
1. Mengkonsumsi kalsium dalam jumlah cukup.
Makanan/minuman yang kaya kalsium antara lain susu dan produk susu (seperti keju, yoghurt), kacang-kacangan dan produknya (seperti tahu, tempe), ikan laut, sayuran hijau. Boleh mengkonsumsi tablet kalsium namun disarankan tidak melebihi 2000 mg/hari untuk menghindari terbentuknya batu ginjal karena kalsium yang berlebihan. Disarankan juga mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium. Contoh makanan yang banyak mengandung vitamin D antara lain susu, ikan, telur, sereal, hati. Berjemur di bawah sinar matahari selama 15 menit antara pukul 7-8 pagi berperan dalam pembentukan vitamin D.
2.Berolahraga teratur.
Olahraga yang disarankan untuk mencegah osteoporosis adalah yang bersifat memberi beban pada tubuh, seperti berjalan kaki, joging, naik tangga, hiking, dilakukan minimal 30 menit, 3-5 kali dalam sepekan. Olahraga seperti bersepeda dan berenang kurang "memberi beban" pada tubuh, sehingga baik dilakukan namun kurang berperan mencegah osteoporosis.
3. Mengobati penyakit menahun.
4.Tidak merokok, tidak minum alkohol, dan kurangi minum teh dan kopi pekat karena dapat mengganggu penyerapan kalsium.
5. Tidak sembarang mengkonsumsi obat, terlebih mengkonsumsi obat secara rutin tanpa resep dokter.
6. Osteoporosis bisa dideteksi secara dini dengan pengukuran kepadatan tulang.
7. Jika sudah terlanjur menderita osteoporosis, konsultasikan ke dokter untuk dilakukan terapi.

ูˆ ุงู„ู„ู‡ ุฃุนู„ู… ุจุงู„ุตูˆุงุจ

๐ŸฏTim medis Grup Wa Bikum ๐Ÿฏ

0 komentar :

Posting Komentar