Kamis, 05 Februari 2015

Tagged under: ,

Demam Berdarah Dengue




بسم الله الرحمن الرحيم

 Rabi'ul Awwal 1436 H /23 Desember 2015


Oleh: dr. Dianika Ummu Raihana

    Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang diakibatkan oleh virus dengue. Virus ini dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti, bisa juga oleh nyamuk Aedes albopictus yang banyak hidup di kebun. Nyamuk ini banyak dijumpai saat cuaca lembab. Menurut Depkes, di pulau jawa DBD biasanya banyak dijumpai mulai bulan januari dan mencapai puncak pada april-mei.
Orang yang terinfeksi virus dengue, 4-7 hari kemudian dapat timbul gejala:
1. Demam tinggi mendadak (38-40 derajat celcius) tanpa sebab yg jelas, terus menerus selama 2-7 hari (tanpa obat). Demam bisa turun pada hari ke3-5 kemudian suhu badan naik lagi.
2. Tanda-tanda perdarahan, bisa berupa: bercak/bintik kemerahan di kulit, bagian dalam kelopak mata sangat merah, mimisan, gusi berdarah, muntah berwarna hitam/buang air besar berwarna hitam, air seni merah, uji bendung positif (dilakukan oleh dokter/perawat)
3. Pembesaran hati (diketahui dari pemeriksaan dokter)
4. Syok, ditandai denyut nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba, tekanan darah rendah sampai tidak terukur, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, pucat, dan pasien tampak gelisah.
5. jumlah trombosit  100.000 atau kurang (normalnya 150-350rb), diketahui dari hasil pemeriksaan laboratorium darah mulai hari ke-3 demam. Selain trombosit,pd awal penyakit,terjadi juga penurunan jumlah leukosit (normal 4500-10000)
6. tanda2 kebocoran plasma darah, yaitu:
- dari pemeriksaan darah: hematokrit (biasa disingkat Ht atau Hct) meningkat ≥ 20% dari nilai normal, atau
- menurun ≥ 20%, setelah mendapat terapi cairan/infus, atau
- plasma darah merembes ke paru2, sekitar jantung, atau rongga perut.
❗Dua dari gejala 1 sampai 4, ditambah 5 dan 6 sudah cukup untuk membuat seseorang dinyatakan positif menderita DBD.
7. Bisa disertai gejala lain seperti pusing, nyeri otot, nyeri sendi, nyeri di belakang bola mata, sakit perut, mual, muntah.
Seseorang yang terinfeksi virus dengue, derajat keparahannya bisa bervariasi, yang lebih ringan dari DBD disebut demam dengue, gejalanya sama seperti DBD namun tidak didapatkan tanda-tanda kebocoran plasma darah. Yang berat dapat menyebabkan Sindrom Syok Dengue.

SINDROM SYOK DENGUE
    Masuknya virus dengue ke dalam sistem sirkulasi/peredaran darah akan menyebabkan pembuluh darah mengalami kebocoran. Akibatnya, plasma darah (cairan darah) akan keluar dari pembuluh darah sehingga jumlah cairan darah sangat berkurang (syok/kegagalan sirkulasi). Padahal, darah berperan penting sebagai pembawa nutrisi & oksigen ke sel-sel tubuh. Jumlah cairan darah yang sangat berkurang akan menyebabkan sel2 tubuh kekurangan oksigen & nutrisi, akibatnya tubuh akan semakin lemas. Keadaan inilah yg dapat menyebabkan penderita demam berdarah meninggal dunia.
Tanda-tanda sindrom syok dengue antara lain:
-penderita gelisah
-kulit dingin, lembab, pucat
-ujung jari tangan & kaki dingin
-denyut nadi di pergelangan tangan teraba kecil, cepat, lemah
-tensi/tekanan darah sangat menurun.
-terjadi justru pada saat suhu tubuh mulai turun (hari ke3-5), dimana banyak penderita yg tidak waspada karena dikira sudah sembuh.

Bagaimana merawat penderita DBD?
    Jika penderita mengalami gejala DBD, namun jumlah trombosit antara 100.000-150.000 dengan nilai hemoglobin (Hb) & hematokrit normal, boleh dirawat di rumah dengan catatan dianjurkan banyak minum: air putih, teh, susu, sirup, atau jus buah serta ASI untuk bayi yang masih menyusu.
   Dapat diberi obat penurun panas, yg disarankan adl paracetamol (jika tidak alergi paracetamol), keesokan harinya diperiksa ulang jumlah trombosit nya, agar diketahui semakin menurun atau tidak. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan setiap hari sampai suhu tubuh normal.
    Jika didapatkan tanda-tanda syok seperti yang sudah disebutkan di atas, SEGERA bawa penderita ke IGD rumah sakit krn termasuk kasus kegawatdaruratan yang mengancam nyawa!!!
    Penderita yg mengalami gejala DBD dengan jumlah trombosit dibawah 100.000, kemungkinan terjadi sindrom syok dengue akan semakin besar sehingga harus dirawat inap untuk diberikan terapi cairan lewat infus.
Jika penderita muntah-muntah hebat, makanan & minuman tidak dapat masuk sebaiknya juga dirawat inap krn kekurangan cairan tubuh juga dapat menyebabkan/memperparah syok.

Pencegahan DBD
Pencegahan dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk terutama diwaktu pagi sampai sore, mengurangi populasi nyamuk, serta memperkecil habitatnya, dengan cara:
1. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M: menguras bak air, menutup tempat2 penampungan air, mengubur barang2 bekas yang dapat tergenang air.
2. Pemeliharaan ikan pemakan jentik di kolam
3. Pengasapan/fogging
4. Menaburkan bubuk abate pada tempat - tempat penampungan air seperti kolam, gentong air, dan lain-lain.
- Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan bergizi & cukup istirahat
و الله تعالى أعلم بالصواب


[Grup WA BIKUM]

0 komentar :

Posting Komentar