Senin, 02 Februari 2015

Tagged under: , , , ,

GIZI UNTUK ANAK ALERGI






oleh: Kori Titi Angesti, S.Gz & Tri Astuti Septiaani, S.Gz

------------------------***----------------------

Menyiapkan Makanan untuk Anak Alergi


    Bahan makanan tertentu dapat memicu alergi bagi anak, maka dari itu diperlukan kecermatan di dalam memilih dan menyiapkan menu makanan bagi anak alergi. Hal ini perlu dilakukan agar alergi tidak kambuh dan anak tidak tergangu kesehatannya.

    Alergi makanan merupakan reaksi abnormal tubuh yang bereaksi secara berlebihan terhadap zat tertentu yang terkandung di dalam makanan. Reaksi atau gejala yang ditimbulkan biasanya berupa rasa mual, muntah, diare, pembengkakan pada bibir dan wajah, kulit merah, gatal, dan sesak napas.

     Jenis makanan yang sering menimbulkan alergi pada anak seperti susu, telur,  seafood (ikan, udang, kerang, dan kepiting),  tepung terigu, kacang-kacangan, dan beberapa jenis buah seperti tomat atau buah-buahan yang asam. 


Berikut beberapa jenis bahan pangan pemicu alergi pada anak, antara lain:

1. Lactose Intolerance
  
     Alergi ini disebabkan oleh protein yang terkandung dalam produk pangan. Sementara, laktosa adalah jenis glukosa sehingga tidak dapat dikatakan langsung bahwa si kecil mengalami alergi laktosa. Namun, ada suatu kelainan di mana tubuh tidak mampu mencerna laktosa, disebut intoleransi laktosa. Gejala-gejala yang dialami biasanya kembung, buang angin, diare (ketidaknyamanan saluran cerna).
Ada beberapa upaya untuk mengurangi gejala intoleransi laktosa, yaitu :

> Minum susu tidak sekaligus banyak (sedikit demi sedikit).

> Upayakan mengonsumsi karbohidrat sebelum minum susu.

> Membiasakan Minum Susu.


2. Alergi protein susu sapi

    Artinya tubuh tidak dapat mengenali protein pada susu sapi (atau produk pangan lainnya), sehingga aksi penolakan protein disertai dengan timbulnya gejala tersebut. Waspadai jika muncul bintik merah (seperti campak) atau gatal pada kulit bayi. Bisa juga terjadi gangguan sistem saluran napas seperti napas berbunyi œngik, bersin, hidung dan mata gatal, dan mata merah, muntah atau diare, atau konstipasi (sulit buang air besar) dan dermatitis (gangguan kulit). Bayi yang alergi susu sapi biasanya mengalami alergi terhadap makanan lainnya.
    Sebisa mungkin hindari makanan pencetus alergi seperti telur, buah-buahan tertentu, makanan yang salah satu bahannya susu sapi, kacang-kacangan, dan ikan laut. Namun bayi yang alergi susu sapi belum tentu alergi daging sapi. Penting untuk membedakan antara alergi susu dengan  intoleransi laktosa. Karena gejala yang berbeda membutuhkan pengobatan yang berbeda pula .


3. Alergi Telur

    Telur juga salah satu bahan pangan yang dapat memicu alergi. karena itu, bayi di bawah usia satu tahun tidak disarankan untuk diberikan telur ayam terlebih dahulu. Selain bayi, anak-anak juga sering mengalami alergi telur, padahal telur adalah sumber protein bagi anak dan mudah dicerna.
    Alergi telur dapat dicegah dengan memasak telur secara matang. Pemberian telur setengah matang dalam bentuk apapun (rebus atau goreng) sebaiknya dihindari terutama pada usia bayi. Bila anak masih mengalami alergi telur walau telur telah dimasak dengan benar, maka sumber protein yang berasal dari telur dapat diganti ke sumber protein lain,  contohnya susu, daging sapi, ayam, ikan, tempe, tahu, dan kacang-kacangan.

4. Alergi Seafood

    Makanan laut atau seafood seperti ikan, kerang, kepiting, udang, dan rajungan dapat menimbulkan reaksi alergi pada anak. Ini disebabkan karena di dalam produk ikan atau seafood mengandung peptida yang dianggap sebagai alergen.
Seafood yang sudah tidak segar juga dapat membentuk senyawa histamin. Senyawa ini terbentuk karena adanya pertumbuhan mikroba yang mengurai asam amino histidin pada ikan menjadi histamin.
Senyawa histamin inilah yang sering menyebabkan alergi pada produk seafood.
    Pastikan Anda memberikan produk seafood dari bahan yang segar. Dengan cara ini alergi seafood dapat dihindari. Jika anak mengalami alergi seafood, sumber protein lain seperti daging sapi, ayam, telur, dan susu bisa menjadi alternatif pengganti.


5. Alergi Kacang-kacangan

   Kacang-kacangan seperti kacang tanah, kacang almond, kacang kedelai, kacang pistachio, dan kacang mete dapat memicu alergi pada anak. Keracunan kacang-kacangan bisa menyebabkan mual, muntah, bahkan reaksi seperti keracunan. Akibatnya bisa sangat serius bahkan kematian.
    Meskipun berbahaya kacang-kacangan merupakan sumber protein dan lemak yang baik.
Tidak perlu antipati terhadap bahan pangan ini.
Masak kacang-kacangan dengan sempurna dan berikan dalam porsi kecil. Segera hentikan jika anak alergi terhadap kacang-kacangan. Kandungan zat yang ada di dalam kacang-kacangan berbeda setiap jenisnya, jadi jenis kacang tertentu bisa menyebabkan alergi, namun tidak dengan jenis kacang yang lain. Yang perlu diwaspadai adalah produk turunan kacang-kacangan. Jika anak alergi terhadap kacang tanah,  jangan memberikan anak selai kacang atau cookies yang diberi campuran kacang tanah.


6. Alergi Gluten

    Di dalam tepung terigu terdapat protein yang disebut gluten. Gluten adalah protein yang lengket dan elastis. Gluten terkandung di dalam beberapa serealia, seperti oats,  jewawut, dan gandum bahan utama tepung terigu. Jika anak alergi gluten, tentu harus dihindari dari semua bahan makanan yang mengandung gluten, seperti roti, mi, pasta, kue kering, cake, kerupuk, hingga pizza. Sangat merepotkan memang jika anak mengalami alergi gluten karena sebagian besar makanan dan kue terbuat dari tepung terigu. Diperlukan kreativitas orang tua untuk mencari atau membuatkan alternatif menu pengganti. Seperti membuat kue dari tepung beras, tepung maizena, atau tepung kanji.

  
Tips Mengatasi Alergi Makanan

a. Berikan porsi kecil terlebih dahulu untuk jenis makanan yang dapat memicu alergi. Lihat reaksinya, jika tidak menimbulkan alergi pemberian makanan bisa diberikan dalam porsi yang lebih besar.

b. Cari alternatif menu pengganti. Seperti jika anak alergi susu, bisa diganti dengan susu kedelai. Atau jika anak alergi terhadap ikan, bisa dicarikan sumber alternatif protein yang lain seperti dari ayam atau daging.

c. Waspadai produk turunan bahan pangan pemicu alergi. Seperti jika anak alergi susu sapi, sebaiknya anak tidak diberikan ice cream, yogurt, atau keju karena produk turunan ini juga dapat memicu alergi layaknya susu sapi.

d. Variasikan menu anak dengan beragam bahan makanan. Dengan mengonsumsi beragam makanan, maka anak akan mendapatkan asupan zat gizi yang lebih lengkap.

e. Hindari anak-anak mengonsumsi bahan makanan kemasan yang ditambahkan pewarna, pengawet, pemberi aroma, dan penguat rasa. Bahan tambahan  ini juga dapat memicu alergi pada anak.
  

[Tim Gizi BIKUM]

0 komentar :

Posting Komentar