Kamis, 05 Februari 2015

Tagged under:

Anak Kita Cerminan dari Kita



Bismillaah
3 Rabi'ul Awwal 1436 H/ 25 Desember 2015

________________________________
Anak Kita Cerminan dari Kita,
mari belajar memberikan contoh yang baik kepada anak-anak kita...

_________________________________
Perilaku anak bisa menjadi sebuah cermin pribadi orangtuanya. Saat masih kecil, anak belajar dari lingkungan sekitarnya dan lingkungan terdekat adalah keluarga. Anak melihat apa yang dilakukan orangtuanya, mencontoh kebiasaan-kebiasaan mereka, dan merekam kata-kata yang diucapkannya.
Sebuah kasus, yang sering di jumpai oleh seorang ibu dengan keluhan; Saya benar-benar merasa kesulitan sekali untuk mengatasi prilaku buruk anak saya".
Begitu kira-kira bunyi komen seorang ibu yang juga sekaligus ingin curhat, ingin mengeluh sekaligus ingin menemukan solusi.
Saudariku ku para orang tua yang semoga ALLAAH memuliakanmu,
Banyak orang tua berkata; saya merasa kesulitan sekali mengatasi perilaku-perilaku buruk anak saya".
Menurut pengalaman seseorang yang telah 10 tahun menjadi orang tua dari 2 orang anak yang luar biasa dengan beda usia hanya 1,5 tahun.
Ia mengatakan,ternyata yang sesungguhnya saya alami adalah saya bukan kesulitan dalam mengatasi perilaku buruk anak saya tapi justru "saya merasa kesulitan sekali dalam MENGATASI PERILAKU BURUK SAYA SENDIRI,
"Ya perilaku buruk saya, orang tuanya yang pada akhirnya di contoh oleh anak saya".
Jadi akhirnya yang saya lakukan adalah menjalani terapi (menterapi diri sendiri) supaya saya bisa mengubah prilaku-perilaku buruk saya yang di contoh oleh anak saya.
Dan betul saja ternyata itu tidak mudah...!
Perlu waktu, niat besar, usaha keras, ketekunan dan kesabaran yang tiada batasnya, untuk bisa berubah setahap demi setahap.

-------------------------------
Semisal untuk tidak lagi menjadi orang tua yang cepat marah, untuk tidak lagi menjadi orang tua yang berbicara dengan nada tinggi, untuk tidak lagi berbohong pada anak, untuk bisa lebih sering tersenyum ketimbang membentak, untuk menjadi orang tua yang sering memuji ketimbang mencela, untuk menjadi lebih mau menerima mereka apa adanya ketimbang menuntut, untuk menjadi orang tua yang lebih mau mendengar dari pada selalu menasehati.
----------------------------------------------------
Untuk mau dengan SABAR menjawab pertanyaan anak-anak yang tak henti-hentinya sepanjang hari tentang apa saja yang menurut kita (orang dewasa) "tidak penting" untuk di jawab.
Ya Pertanyaan anak-anak yang datang bertubi-tubi tanpa henti bahkan terkadang hingga saya sudah terkantuk-kantuk mau tidur ia masih saja terus bertanya.
Tapi tentu saja hasilnya sepadan dengan jerih payah yang sudah kita lakukan.
ALHAMDULILLAAH !!!! Anak kita mulai berubah menjadi baik dan lebih baik lagi dari hari ke hari. Sehingga hidup ini semakin terasa indah dan bahagia bersama anak kita dan anak kita juga merasa bahagia hidup bersama kita.
Jadi sesungguhnya  BELAJAR UNTUK MENJADI ORANG TUA BUKANLAH HANYA ILMU UNTUK MENDIDIK ANAK, MELAINKAN LEBIH KEPADA ILMU BAGAIMANA KITA MAMPU MENGUBAH SEMUA PERILAKU BURUK MENJADI LEBIH BAIK LAGI. Dan dalam Islam telah jelas dan gamblang, sekian dalil menjelaskan dan memerintahkan kita untuk berakhlak mulia, menyayangi yang lebih kecil, menghormati yang lebih tua. Dalam Islam juga telah lengkap ajaran bagi orang tua bagaimana dalam mendidik anak-anaknya -tarbiyah aulad- inilah yang seharusnya kita ilmui dan amalkan.
Istilah "ORANG TUA" SESUNGGUHNYA LEBIH KEPADA ILMU UNTUK MENDIDIK KITA SENDIRI SEBAGAI ORANG TUA, YANG PERILAKUNYA SETIAP SAAT AKAN DI CONTOH OLEH ANAK. Dan dalam Islam, istilah orang tua ini telah diajarkan pada bab "TARBIYAH AULAD" : Yakni PENDIDIKAN ANAK diatas petunjuk Al-Qur'an dan As Sunnah dengan pemahaman Salaful Ummah. Bagaimmana menjadi orang tua yang baik, bagaimana memberi contoh akhlak yang baik menurut timbangan Al Qur'an dan As Sunnah As Shaahihah.
Benar sekali ! karena ternyata sesungguhnya perilaku anak kitabisa jadi merupakan  cerminan dari perilaku orang tuanya sehari-hari.
Persis seperti sebuah pepatah lama yang mengatakan "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya".
Tidak mungkin kita bisa membuat anak kita berperilaku baik jika kita sendiri tidak berusaha memberikan contoh yang baik kepadanya.
Namun ternyata belajar manjadi "Orang Tua"  itu tidak pernah ada kata akhir, semakin kita belajar semakin sering kita menemukan perilaku-perilaku yang kurang baik yang perlu "segera" kita ubah.
Dan mengapa perlu SEGERA ? karena jika tidak segera kita ubah, maka anak kita pun akan segera menirunya.
✔Karena memang anak-anak kita adalah para peniru yang ulung dari perilaku orang tuanya, gurunya, dan lingkungan pergaulannya juga tontonan acara dari televisi yang dilihatnya setiap hari.
Hendaknya para orang tua dan anak menghindari, menjauhi dampak buruk televisi, sebagaimana yang telah banyak di jelaskan secara syari'at akan haramnya televisi yang di dalamnya terdapat banyak gambar makhluk hidup.
➖Jadi mari kita sama-sama GARIS BAWAHI kalimat ini,
"kita tidak akan pernah bisa memperbaiki perilaku buruk anak kita jika kita sendiri tidak mau memperbaiki perilaku buruk kita sendiri" (yang mungkin kita lakukan diluar kesadaran kita).

Wallahu a'lamu bish showab
[Tim Psikologi BIKUM]

Telah dimuraja'ah oleh : Al Ustaadzah Ummu Abdillah Zainab bintu Ali (Ma'had As Sunnah Malang) hafidhzahallah.

0 komentar :

Posting Komentar