Selasa, 10 Februari 2015

Tagged under: , ,

Bisakah Alergi Disembuhkan? Apa Obatnya




Bismillaah

20 Robiul Awwal 1436 H/ 10 Januari 2015



      Penyebab alergi bisa bermacam-macam dan disebut ALERGEN. Pada kasus alergi pada saluran pernafasan, alergen bisa berupa tengu debu, kutu kucing atau anjing, jamur, dll yang terhirup melalui udara pernafasan.
🍛Pada alergi makanan, berbagai macam makanan yang mengandung protein tinggi seringkali menjadi penyebab alergi, seperti udang, telur, atau susu.
💊 Obat atau senyawa asing bagi tubuh juga bisa menjadi alergen bagi orang yang hipersensitif.
Sulitnya, ketika pertama kali alergi terjadi, seringkali kita tidak bisa dengan cepat menentukan jenis apakah sang alergen tersebut.  Selain harus dengan mencermati si alergen, biasanya perlu dilakukan test alergi pada kulit (Skin Prick Test) untuk memastikan penyebab alerginya.
👉Pada sebagian orang mungkin alergi bisa disembuhkan, ketika sistem imun (kekebalan tubuh) bekerja semakin baik. Tetapi, sebagian besar penyakit alergi sulit disembuhkan kecuali dengan terapi desensitisasi. Yaitu, terapi yang membuat tubuh semakin kurang sensitif terhadap alergen dengan cara mengeksposnya terhadap alergen dengan dosis yang makin lama makin besar sampai penderita kebal terhadap alergen tersebut. ☝Tetapi terapi ini butuh waktu lama dan cukup mahal.
Cara lain yang murah adalah dengan menjauhi pemicunya (alergen).
🌾 Bagaimana kalau sudah terlanjur muncul gejala alergi?
💊Ada bermacam obat yang dikenal sebagai antialergi.
Obat-obat anti alergi yang bisa dijumpai secara bebas di apotek atau toko obat adalah golongan antihistamin.  Obat ini hanya bisa menyembuhkan gejala alergi, tetapi tidak bisa menyembuhkan alergi. Artinya, walaupun sekarang sudah hilang gatal-gatalnya, tetapi jika suatu saat terjadi kontak lagi dengan alergen, maka reaksi alergi bisa timbul lagi.
👉Obat alergi ada dua jenis yaitu:
>Antihistamin generasi pertama yang memiliki efek samping mengantuk, contohnya:
klorfeniramin maleas atau CTM (chlor tri methon), prometazin, difenhidramin dan deksklorfeniramin.
Karena memiliki efek samping mengantuk, maka apabila menggunakan obat-obat ini sebaiknya tidak mengemudi atau menjalankan mesin-mesin berat. Obat ini dapat dibeli secara bebas di apotek atau toko obat.
>Antihistamin generasi yang lebih baru adalah antihistamin yang tidak berefek sedatif (mengantuk).
Contohnya : loratadin, terfenadin, triprolidin, cetirizin, dan ketotifen.

📋 Obat-obat ini biasanya HARUS diperoleh dengan RESEP DOKTER.
👉 💊 Semua obat-obat antihistamin ini kerjanya mirip satu sama lain, tetapi berbeda lama kerjanya. Loratadin dan terfenadin misalnya, lama kerjanya lebih dari 12 jam, sehingga cukup diminum sehari sekali atau dua kali, sedangkan klorfeniramin, prometazin dan difenhidramin kerjanya hanya 4-6 jam, sehingga harus diminum 3-4 kali sehari.
Obat-obat antihistamin bisa diperoleh dalam bentuk tablet, sirup, atau salep.
🍀 Penggunaannya disesuaikan dengan macam alerginya dan kemudahan pasien menggunakannya.
Jika reaksi alerginya hanya bersifat lokal di permukaan kulit, penggunaan salep cukup efektif. Tetapi jika reaksinya luas di seluruh tubuh, penggunaan obat per-oral (yang diminum) lebih disarankan.
☝✅ Yang penting, amatilah dengan seksama pada saat apa Anda mengalami reaksi  alergi, sehingga Anda dapat mengenali benda apa saja yang menjadi alergen bagi tubuh Anda, dan sedapat mungkin dihindari.
_______________________
و الله أعلم باالصواب
💐Tim Farmasi Grup BIKUM💐

0 komentar :

Posting Komentar