Sabtu, 14 Maret 2015

Tagged under: ,

Klarifikasi : Produk Pangan Yang Tidak Aman Dikonsumsi Karena Mengandung Darah dan Virus HIV



بسم الله الرحمن الرحيم
📆 Kamis, 22 Jumadil Ula 1436 H/ 12 maret 2015


Menanggapi pertanyaan dari anggota BIKUM mengenai informasi yang masih saja beredar berikut ini:
" Tolong beritahu anak-anak, suami, isteri, klrg, kerabat, teman-teman... dan semua orang.PERHATIAN !!! Mulai saat ini jangan makan makanan kaleng, terutama buah2an, khususnya produksi THAILAND. Karena di negara ini ada kira2 dua ratus orang pengidap HIV/AIDS yang bekerja di pabrik-pabrik makanan kalengan, dan mereka dengan JAHATNYA TELAH SENGAJA memasukkan darah mereka utk menularkan penyakitnya ke dalam makanan kalengan tersebut pada saat proses pembuatan/produksi. Saat ini masalah tersebut telah diketahui DepKes Thailand, dan makanan-makanan kalengan tersebut telah banyak disita,  tetapi lebih banyak yang sudah terlanjur diekspor/beredar luas di masyarakat, termasuk Indonesia. Contoh ; Lecy, rambutan, lengkeng, mangga puding dll. Setelah terima WA/BBM ini cepat kirim ke saudara-saudara dan teman-teman semua. Agar tidak mengkonsumsi makanan kalengan apapun utk sementara waktu ...... Demi keselamatan kita semua."    
(Rita Toisuta Arifson Kementrian Kesehatan RI).

Simak Beritanya :http://health.liputan6.com/read/678535
Maka kami beritaukan bahwa berita tersebut HOAX, alasannya adalah sebagai berikut :
1. Seperti yang pernah kami (grup BIKUM) sampaikan dalam postingan lalu mengenai HOAX, bahwa salah satu ciri berita hoax adalah adanya kata-kata untuk menyebarkannya, memberitaukannya pada yang lain. Mohon ini di ingat.
( silakan baca lagi artikelnya di http://infosehatmuslimah.blogspot.com/2015/02/fenomena-hoax-bagian-1.html?m=1 )
2. Mengatasnamakan Kementrian Kesehatan RI "Rita Toisuta Arifson"
Faktanya tidak ada nama Rita Toisuta Arifson dalam jajaran Kementrian Kesehatan RI. Bisa di cek di http://id.m.wikipedia.org/wiki/Daftar_Menteri_Kesehatan_Indonesia
3. Berita Liputan 6 pada alamat website yang dicantumkan pada berita hoax tersebut pun isi nya tidak demikian.
Faktanya berita liputan 6 tersebut, Judunya : BPOM akan Periksa Info Soal Makanan Kaleng Bahaya Asal Thailand
By: Fitri Syarifah on 29 Agu 2013 at 18:04 WIB
4. Dan berikut ini adalah klarifikasi dari BPOM
 
Klarifikasi : Produk Pangan Yang Tidak Aman Dikonsumsi Karena Mengandung Darah dan Virus HIV
12 November 2014 | 11:24 WIB (Hukmas)


KLARIFIKASI BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
TENTANG PEMBERITAAN PRODUK PANGAN YANG TIDAK AMAN DIKONSUMSI
KARENA MENGANDUNG DARAH DAN VIRUS HIV

    Sehubungan dengan adanya pemberitaan di berbagai media sosial mengenai produk makanan kaleng impor asal Thailand yang mengandung darah dan virus HIV, Badan POM memandang perlu memberikan penjelasan sebagai berikut:
    Badan POM melakukan evaluasi terhadap keamanan, mutu, dan gizi produk pangan impor sebelum diedarkan di wilayah Indonesia (pre-market evaluation). Badan POM secara rutin melakukan pengawasan terhadap produk pangan yang beredar di wilayah Indonesia (post-market control). Badan POM tidak pernah menemukan hal-hal seperti yang diberitakan tersebut, termasuk kandungan darah dan virus HIV dalam makanan kaleng, apalagi virus HIV tidak mampu bertahan hidup di luar host (tubuh manusia). Jadi pemberitaan tersebut adalah HOAX yang menyesatkan. Kepada masyarakat dihimbau agar teliti dalam membaca label. Jadilah konsumen cerdas yang tidak mudah terpengaruh oleh isu yang beredar di media sosial.
Jika ragu-ragu atau ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, hubungi Contact Center HALO BPOM 500533 atau sms ke 081.21.9999.533 atau email: halobpom@pom.go.id

Demikian penjelasan ini disampaikan untuk dapat dimanfaatkan.

Biro Hukmas
http://www.pom.go.id/mobile/index.php/view/klarifikasi/16/Klarifikasi---Produk-Pangan-Yang-Tidak-Aman-Dikonsumsi-Karena-Mengandung-Darah-dan-Virus-HIV.html

Maka hendaknya kita sebagai seorang muslim khususnya salafiyin tidak mudah termakan berita yang belum jelas kebenarannya, terlebih lagi ikut menyambut ajakan berita tersebut untuk memberitahukan pada yang lain, sementara ilmu mengenai kebenaran hal tersebut sangatlah terbatas.

Stop Berita Hoax!

[ Admin Grup BIKUM ]

1 komentar :