Minggu, 15 Maret 2015

Tagged under: ,

Zaitun



بسم الله الرحمن الرحيم
Ahad, 24 Jumadil Ula 1436 H/15 maret 2015



Tanaman zaitun banyak ditemukan di kawasan Mediterania seperti di Timur Tengah, Italia, Spanyol, Yunani, dan negara lain di sekitarnya.

Manfaat zaitun diantaranya adalah:

1. Memangkas risiko penyakit jantung
2. Mencegah kanker
3. Mengusir nyeri sendi
4. Menangkal osteoporosis
5. Menurunkan kadar gula darah
6. Menangkal radikal bebas
7. Melapisi mukus lambung dan usus baik untuk penderita gangguan lambung  .
    Minyak zaitun berasal dari buah zaitun yang diproses menjadi pasta. Pasta tersebut diaduk perlahan hingga titik-titik minyaknya menyatu menjadi konsentrat. Lalu, minyak itu diekstraksi dengan alat press atau dengan teknik centrifugation. Dari sinilah jenis-jenis minyak zaitun yang berbeda diperoleh.

Berikut ini 7 jenis minyak zaitun berdasarkan kualitasnya:

1. Extra Virgin Olive Oil
    Extra virgin olive oil dihasilkan dari proses ekstrak atau pemerasan pertama melalui proses cold press (perasan dingin), artinya buah zaitun tidak mengalami proses pemanasan seperti dicelup kedalam air panas, dan tanpa bahan kimia. Harga minyak Extra Virgin lebih mahal karena berasal dari buah zaitun dengan kualitas nomor satu. Kandungan vitamin dan mineralnya masih alami dan lengkap sehingga dapat dikonsumsi langsung. Warna minyak ini biasanya kehijauan, memiliki aroma dan citarasanya istimewa, dengan kadar keasaman kurang dari 0.8%. Minyak ini tidak bagus untuk menumis atau menggoreng karena kadar minyaknya yang rendah. Minyak zaitun ekstra virgin lebih baik dikonsumsi dengan cara diminum atau digunakan sebagai campuran makanan seperti salad atau sayuran yang direbus.
    Extra virgin olive oil murni tidak berubah fisiknya walau diletakkan di kulkas selama berhari-hari. Tidak akan terlihat lapisan minyak beku di permukaannya. Botolnya pun berbeda dengan minyak zaitun jenis lain, yaitu berwarna hijau. Hal ini bertujuan untuk menghindarkan minyak dari paparan sinar matahari langsung yang dapat merusak kualitasnya.


2. Virgin Olive Oil
    Minyak jenis ini dihasilkan melalui proses perasan dingin namun dari ekstrak atau perasan kedua. Tingkat keasamannya lebih tinggi. Minyak zaitun jenis ini dapat dikonsumsi langsung atau dijadikan salad dressing.


3. Fino Olive Oil
    Minyak zaitun jenis ini merupakan hasil percampuran Extra Virgin dan Virgin.


4. Pure Olive Oil
    Minyak jenis ini merupakan minyak zaitun hasil penyulingan. Harganya lebih ekonomis dan terjangkau dibandingkan harga extra virgin namun kandungan nutrisinya lebih rendah. Minyak zaitun jenis virgin ditambahkan untuk menambah dan memperkuat rasa. Minyak jenis ini warnanya kuning keemasan dan biasa digunakan untuk memasak.


5. Extract Dan Refined Olive Oil
     Walaupun dihasilkan dari perasan pertama, namun jenis minyak zaitun ini diproses secara kimia untuk memperbaiki kualitasnya yang kurang bagus. Zat kimia ditambahkan untuk menetralkan rasanya yang kuat dan kadar keasamannya yang tinggi. Untuk memperkuat rasa minyak, minyak zaitun jenis virgin ditambahkan ke dalamnya.


6. Extra Light Dan Light Olive Oil
     Minyak zaitun jenis ini merupakan hasil pemurnian dari hasil ekstrak atau perasan minyak zaitun yang berkualitas rendah. Warna minyak ini kuning bening dengan memiliki rasa dan aroma yang paling lembut diantara yang lain. Harga yang dibanderol untuk kedua jenis minyak ini cukup murah. Kualitas kedua jenis minyak ini pun berbeda-beda, dapat dikenali berdasarkan perbedaan aroma, rasa dan warna.


7. Pomace
     Residu minyak zaitun yang tersisa dari proses perasan kedua tidak dibuang begitu saja tapi mampu diproses kembali. Jenis minyak zaitun ini diproses secara kimia dan ditambahkan minyak virgin untuk memperkuat rasanya. Biasa dijadikan bahan baku kosmetik, shampoo, sabun dan lainnya.

Dikutip dari berbagai sumber.

Kiriman faedah dari:
Bidan Faizah Um Abdirrahman, akp ; Jogja; BIKUM 4


[ Tim Grup BIKUM ]

0 komentar :

Posting Komentar