Selasa, 10 Februari 2015

Tagged under: ,

Mengenal Lebih Dalam Penyakit Hipertensi



Bismillaah
24 Robiul Awwal 1436 H/ 14 Januari 2015

Oleh: dr. Dianika Ummu Raihana
-----------------
Penyakit Hipertensi atau tekanan darah tinggi barangkali sudah tidak asing bagi kita. Penderita penyakit ini sangat banyak, komplikasi yang ditimbulkan pun dapat beraneka ragam. Apa dan bagaimana sebenarnya penyakit Hipertensi itu? Untuk memahami secara mendalam, kita perlu mempelajari dulu sistem peredaran darah & cara kerja jantung serta pembuluh darah.
💢 Sistem peredaran darah terdiri
  🍂jantung,
  🍂pembuluh darah &
  🍂darah itu sendiri.
  🍂Jantung berfungsi sebagai pompa, memompa darah ke dalam pembuluh darah.
  🍂Pembuluh darah tersebar ke seluruh tubuh & bermuara kembali ke jantung.
Jika diibaratkan, jantung adalah "pompa",pembuluh darah adalah "pipa", & darah ibarat "air" yg mengalir di dalam "pipa".
👉Tekanan darah adalah kekuatan darah untuk beredar ke seluruh tubuh membawa oksigen & nutrisi yang diperlukan oleh sel-sel tubuh.
👉 Tekanan ini terdiri dari
     🍃tekanan sistole,
     yaitu tekanan darah saat jantung berkontraksi (memompa darah keluar) &
     🍃 tekanan diastole,
     yaitu tekanan saat jantung rileks (mengisi darah lagi).
👉Tekanan darah diukur dengan satuan mmHg, ditulis: sistole/diastole mmHg (contoh: 120/80 mmHg)
👉 mengapa tekanan darah bisa meningkat, yaitu karena ada peningkatan denyut jantung, jumlah darah, kekentalan darah, & / atau tahanan dinding pembuluh darah tepi.
    Seseorang disebut menderita penyakit Hipertensi jika tekanan darah sistole ≥140 atau diastole ≥90
dalam minimal 2x pengukuran tekanan darah dengan posisi duduk setelah beristirahat minimal 5 menit.
Kedua pengukuran tersebut berjarak minimal 1 pekan. Namun jika dalam 1x pengukuran tekanan darah didapatkan tekanan sistole nya ≥210 atau diastole nya ≥120 mmHg, boleh langsung disebut menderita Hipertensi.
Tingkatan-tingkatan hipertensi :
🌼 Normal : <120 / <80 mmHg.
🌼 Prehipertensi : 120-139 / 80-89 mmHg.
🌼 Hipertensi Stage I: 140-159 / 90-99 mmHg
🌼 Hipertensi Stage II : ≥160 / ≥100 mmHg.
❗❕ Kriteria ini berlaku untuk SEMUA USIA.
🌀 Apa saja gejala hipertensi?
Terkadang, penderita hipertensi tidak merasakan gejala apa pun.
Bisa juga mengalami gejala-gejala yang tidak khas, seperti:
🔺Sakit kepala, pusing, rasa berat di tengkuk
🔺Sering berdebar-debar
🔺Mimisan tanpa sebab yang jelas
🔺Telinga berdenging
🔺Mudah lelah, lekas marah, sulit tidur
🔺Gejala lain akibat komplikasi organ seperti ginjal, mata, otak, dan jantung.

Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi menjadi:
Hipertensi Primer, merupakan jenis hipertensi yang terbanyak di masyarakat (>90%).
Penyebab pasti hipertensi ini tidak diketahui.
▪Hipertensi sekunder, jumlah penderitanya kurang dari 10% penderita hipertensi di masyarakat.  Adalah hipertensi yang disebabkan kelainan organ tubuh lain yang terbukti kaitannya, misalnya penyakit ginjal, penyakit yang berhubungan dengan hormon, penyakit pembuluh darah, dan sebagainya, yang memerlukan pemeriksaan khusus agar dapat ditentukan penyebabnya.

Siapa saja yang lebih berisiko terkena penyakit Hipertensi?
Yaitu mereka yang:
▫ Memiliki riwayat keluarga penderita hipertensi
▫Merokok
▫Mengkonsumsi alkohol
▫Obesitas/kegemukan
▫Berusia tua (pria >55 tahun, wanita >65 tahun)
▫Banyak mengkonsumsi natrium (misalnya garam dapur)
▫Banyak mengkonsumsi kafein (contoh: kopi)
▫Kurang memiliki aktivitas fisik
▫Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau pembuluh darah
▫Memiliki kadar kolesterol tinggi
▫Menderita diabetes
Faktor-faktor yang turut berperan menyebabkan hipertensi sangat banyak, diantaranya:
Obesitas atau kelebihan berat badan
     Obesitas akan mengakibatkan kerja jantung lebih berat sehingga dalam jangka waktu lama, jantung memompa lebih kuat dan tekanan darah akan cenderung naik.
Merokok 
      Zat-zat kimia seperti nikotin dan karbon yang dihisap melalui rokok kemudian masuk ke dalam darah dapat merusak lapisan bagian dalam dinding pembuluh darah, mengakibatkan proses penyumbatan pembuluh darah, sehingga tahanan dinding pembuluh darah tepi meningkat.
Nikotin juga menyebabkan kebutuhan oksigen otot-otot meningkat sehingga jantung perlu bekerja lebih keras, denyut jantung pun akhirnya meningkat sehingga tekanan darah meningkat.
Stres 
      Dalam keadaan stress, pembuluh darah akan menyempit sehingga menaikkan tekanan darah.
Jika tubuh terus menerus berada dalam keadaan stres, maka tekanan darah pun akan tetap tinggi.
Tekanan darah yang selalu tinggi akan memaksa jantung untuk bekerja lebih keras.
Hal ini akan merusak dinding pembuluh darah sehingga tekanan darah akan semakin tinggi lagi.
Banyak mengkonsumsi garam 
      Natrium yang terkandung dalam garam memiliki sifat menarik air.
Jika natrium terdapat dalam jumlah yang banyak di pembuluh darah, cairan di pembuluh darah akan meningkat, volume meningkat sehingga tekanan darah akan meningkat.
Mengkonsumsi alkohol
      Alkohol dalam darah merangsang pelepasan hormon adrenalin dan hormon-hormon lain yang membuat pembuluh darah menyempit atau menyebabkan penumpukan lebih banyak natrium dan air.
Banyak mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein
     Kafein menyebabkan peningkatan hormon adrenalin yang akan membuat denyut jantung meningkat dan pembuluh darah menyempit.
Banyak mengkonsumsi makanan berlemak 
      Lemak yang berlebih akan meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Kolesterol ini akan menumpuk di dinding pembuluh darah sehingga dinding pembuluh darah akan menjadi sempit dan kaku.
Kurang berolahraga 
      Kurang berolahraga, tidak dapat membakar lemak berlebih yang  menumpuk di dinding pembuluh darah. 

Apa saja komplikasi hipertensi?
>Penyakit jantung koroner
     Tekanan darah tinggi menyebabkan pembuluh darah yang menyalurkan oksigen ke otot jantung pecah atau mengalami kerusakan, yang pada akhirnya menyebabkan pembuluh darah tersebut buntu.
Hal ini menyebabkan otot jantung kekurangan oksigen bahkan otot jantung bisa sampai mati sehingga timbul serangan jantung.
>Stroke
     Jika kerusakan pembuluh darah terjadi di otak, akan menyebabkan stroke
>Gagal Ginjal
     Kerusakan pembuluh darah di ginjal menyebabkan kerusakan ginjal sehingga timbul gagal ginjal
>Payah Jantung / Gagal Jantung
    Karena tekanan darah tinggi, jantung dipaksa untuk memompa darah lebih kuat. Hal ini menyebabkan otot-otot jantung semakin lama semakin lelah sehingga otot-otot jantung lama-kelamaan akan kendur. Jantung tampak membesar namun kekuatannya berkurang karena sudah terlalu lelah memompa. Keadaan ini disebut payah jantung/gagal jantung.
>Kerusakan mata yang disebut Retinopati Hipertensi
     Bagian mata yang disebut retina berfungsi untuk menangkap bayangan benda2.
Pada retina terdapat banyak pembuluh darah kecil yang mudah rusak jika seseorang menderita Hipertensi. Keadaan ini dapat membuat daya pandang berkurang bahkan bisa sampai mengakibatkan kebutaan.
>Kerusakan saraf yang disebut Neuropati hipertensi.
     Sel-sel saraf juga membutuhkan oksigen dan nutrisi dari pembuluh darah, sehingga kerusakan pembuluh darah dapat menyebabkan kerusakan saraf.Masih banyak komplikasi hipertensi yang lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Langkah apa saja yang perlu ditempuh untuk mengobati sekaligus mencegah hipertensi?
🍚 Mengurangi konsumsi garam menjadi 5 gram/hari.
🍖Mengurangi makanan berlemak.
🍆Memperbanyak makan sayur dan buah
🚭 Tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol.
☕ Mengurangi minum kopi dan minuman berkafein lainnya.
🍛Menurunkan berat badan.
👟Olah raga teratur. misalnya jalan kaki, joging, bersepeda, berenang;
minimal 30 menit, dilakukan secara teratur idealnya 2 hari sekali.
⛲ Relaksasi dan rekreasi serta cukup istirahat untuk mengurangi atau
menghilangkan stres.
🌰Walaupun masih banyak diteliti, konsumsi seledri, pace, mentimun, belimbing wuluh dan bawang putih ternyata banyak membantu menurunkan tekanan darah.
💊Pemberian obat anti hipertensi.
🏪 Penderita dengan tekanan darah di atas 200/120 dikatakan menderita krisis hipertensi.
Keadaan ini dapat dengan cepat menyebabkan kerusakan berbagai organ tubuh sehingga penderita perlu dirawat inap.
⚠PENTING ⚠
   Penderita hipertensi ringan diharapkan terlebih dahulu menerapkan pola hidup sehat seperti yang disebutkan di atas untuk menurunkan tekanan darah dan menjaganya tetap stabil.
   Seringkali, biidznillah, penderita yang menerapkan pola hidup sehat tidak memerlukan obat anti hipertensi. Namun jika tekanan darah terlalu tinggi, naik mendadak, atau menimbulkan komplikasi, diperlukan obat anti hipertensi disamping tetap menjalankan pola hidup sehat.
obat anti hipertensi mempunyai cara kerja yang berbeda-beda, ada yang bekerja dengan cara mengurangi denyutan jantung, ada yang mengurangi beban kerja jantung, melebarkan pembuluh darah, dan sebagainya.
penggunaan obat anti hipertensi disesuaikan antara lain dengan usia penderita, derajat hipertensi, serta ada tidaknya penyakit yang menyertai/komplikasi. Misalnya, obat hipertensi untuk penderita sakit ginjal berbeda dengan yang fungsi ginjalnya masih normal, obat hipertensi untuk wanita hamil tidak bisa disamakan dengan yang tidak hamil, dll.
➡sehingga, penderita hipertensi diharapkan memeriksakan tekanan darahnya ke dokter dan meminum obat sesuai petunjuk dokter, tidak "mencontek" obat yang diminum penderita lain⚠
🌿 و الله أعلم بالصواب 🍃

[Tim Medis Grup BIKUM]

0 komentar :

Posting Komentar