Selasa, 10 Februari 2015

Tagged under: , , ,

Diare pada Anak




Bismillaah
22 Robiul Awwal 1436 H/ 12 Januari 2015

Oleh: dr. Nurul Futuchah
-----------------------------
Salah satu penyakit yang banyak dijumpai pada anak-anak adalah diare.Diare paling banyak terjadi pada usia 2 bulan - 2 tahun.
|
Apa itu diare ?
DIARE adalah Berak encer atau bahkan berupa air saja (mencret) yang terjadi lebih sering dari biasanya (3 kali atau lebih) dalam 1 hari.
Berdasarkan lamanya, maka diare dibagi menjadi 2 yaitu:
> DIARE AKUT adalah diare yang berlangsung kurang dari 14 hari.
> DIARE KRONIS/PERSISTEN adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari.  
Apa sajakah penyebab diare ?
Secara umum penyakit diare disebabkan oleh:
> Infeksi (kuman-kuman penyakit) seperti; bakteri, virus, parasit.
> Penurunan daya tahan tubuh.
> Faktor lingkungan dan perilaku. 
#Dibawah ini penjelasan tentang penyebab penyakit diare:
*Infeksi (kuman-kuman penyakit). Kuman-kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui makanan/minuman yang tercemar atau kontak langsung dengan tinja penderita.
Di dalam istilah bahasa Inggris siklus penyebaran penyakit diare disebutkan 5 F (Feces, Flies, Food, Finger, Fomites) yang bisa digambarkan sebagai berikut melalui:
- Feces atau tinja
- Flies atau lalat
- Food atau makanan
- Fomites atau peralatan makanan
- Finger atau tangan (jari tangan)
#Dibawah ini beberapa contoh perilaku terjadinya penyebaran kuman yang menyebabkan penyakit diare:
- Tidak memberikan ASI (Air Susu Ibu) secara esklusif sampai 6 bulan kepada bayi atau memberikan MP (makanan pendamping) ASI terlalu dini. Memberi MP ASI terlalu dini mempercepat bayi kontak terhadap kuman karena MP ASI adalah sumber utama kuman usus.
- Menggunakan botol susu terbukti meningkatkan risiko terkena penyakit diare karena sangat sulit membersihkan botol.
- Menyimpan makanan pada suhu kamar sehingga mudah busuk dan tidak ditutup dengan baik.
- Minum air/menggunakan air yang tercemar .
- Tidak mencuci tangan setelah BAB atau setelah membersihkan BAB anak.
- Membuang tinja (termasuk tinja bayi) sembarangan.
-  Penurunan Daya Tahan Tubuh
- Tidak memberikan ASI kepada bayi sampai usia 2 tahun (atau lebih). Di dalam ASI terdapat antibodi yang dapat melindungi bayi dari kuman penyakit .
- Kurang gizi/malnutrisi terutama anak yang kurang gizi buruk akan mudah terkena diare.
- Imunodefisiensi/Imunosupresi/kekebalan tubuh yang rendah karena terinfeksi oleh virus (seperti campak, AIDS) atau memiliki penyakit kronis seperti kanker .
- Faktor Lingkungan dan Perilaku
Penyakit diare adalah penyakit yang berbasis lingkungan yang faktor utama dari kontaminasi air atau tinja berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat. Contoh perilaku tidak sehat yang menyebabkan diare sudah disebutkan di atas.
Apa Komplikasi Diare?
Komplikasi diare paling sering adalah dehidrasi, yaitu kekurangan cairan. Terdapat 3 keadaan balita diare terkait dehidrasi, yaitu:
> Tanpa dehidrasi (kehilangan cairan <5% Berat Badan).
Tandanya anak tetap aktif, keinginan untuk minum seperti biasa karena rasa haus tidak meningkat, kelopak mata tidak cekung, buang air kecil (BAK) sering.
> Dehidrasi ringan sedang (kehilangan cairan 5-10% Berat Badan).
Tandanya anak gelisah atau rewel, anak ingin minum terus karena rasa haus meningkat, kelopak mata cekung, BAK mulai berkurang (anak harus kencing dalam waktu 6-8 jam, jika lebih dari 8 jam tidak kencing maka dehidrasi ringan).
> Dehidrasi berat (kehilangan cairan >10% Berat Badan).
Tandanya anak lemas atau tidak sadar, tidak dapat minum, kelopak mata sangat cekung, ujung jari tangan dan kaki dingin.
⚠Ini adalah kondisi gawat darurat dan memerlukan penanganan segera.
Bagaimana Penanganannya?
* Orang tua harus SEGERA membawa balita diare ke fasilitas pelayanan kesehatan jika mendapati hal-hal berikut ini :
> demam, tinja berdarah, makan atau minum sedikit, terlihat tanda-tanda dehidrasi, diare makin sering, atau belum membaik dalam 3 hari.
Jika tidak terdapat tanda-tanda di atas, orang tua dapat merawat balita di rumah.
Prinsip tatalaksana diare yang dapat dilakukan di rumah :
-  Mencegah terjadinya dehidrasi .
-  Mempercepat kesembuhan.
-  Memberi makanan.
MENCEGAH TERJADINYA DEHIDRASI
Cara mencegah terjadinya dehidrasi yaitu dengan mengembalikan cairan tubuh yang hilang akibat diare. Tindakan pencegahan dehidrasi yang bisa dilakukan di tingkat rumah tangga jika balita mengalami diare adalah:
>Memberikan ASI lebih sering dan lebih lama dari biasanya bagi bayi yang masih menyusui.
>Pemberian ORALIT sampai diare berhenti
>Memberikan cairan rumah tangga, dan memberikan sari makanan yang cocok, contoh: kuah sayur, kuah sup.Jika tidak tersedia cairan rumah tangga dan ORALIT di rumah, bisa dengan memberikan air minum biasa.
*Ibu dapat membuat larutan gula garam sendiri dengan komposisi sebagai berikut :
●1 sendok teh gula pasir, seperempat sendok teh garam dapur dimasukkan dalam 1 gelas belimbing (200 ml) air matang.
Selain larutan gula garam, dapat juga dibuat larutan garam tajin dengan komposisi sebagai berikut :
●6 sendok makan munjung (100 gram) tepung beras,
●1 sendok teh garam dapur,
● 2 liter air,
dimasak hingga mendidih .

MEMBUAT DAN MEMBERIKAN LARUTAN ORALIT
CARA MEMBUAT/MENCAMPUR LARUTAN ORALIT
1. Cuci tangan dengan air dan sabun.
2. Sediakan 1 gelas air minum yang telah dimasak (200 cc) .
3. Masukkan satu bungkus ORALIT.
4. Aduk sampai larut benar.
5. Berikan larutan ORALIT kepada balita.
CARA MEMBERIKAN LARUTAN ORALIT
1. Berikan dengan sendok atau gelas .
2. Berikan sedikit-sedikit sampai habis, atau hingga anak tidak kelihatan haus .
3. Bila muntah, dihentikan sekitar 10 menit, kemudian lanjutkan dengan sabar sesendok setiap 2 atau 3 menit.
4. Walau diare berlanjut, ORALIT tetap diteruskan.
5. Bila larutan ORALIT pertama habis, buatkan satu gelas larutan ORALIT berikutnya.
Berikan 1/2 gelas larutan ORALIT tiap kali BAYI (< 1TAHUN) mencret .
Berikan 1 gelas larutan ORALIT tiap kali BALITA (USIA > 1 TAHUN) mencret.
MEMPERCEPAT KESEMBUHAN
WHO dan UNICEF juga merekomendasikan penggunaan zinc sebagai terapi tambahan untuk diare yang diberikan selama 10-14 hari walaupun diare sudah berhenti. Manfaat zinc yaitu dapat meningkatkan imunitas, mengurangi lama, tingkat keparahan dan komplikasi diare, serta mencegah berulangnya kejadian diare 2-3 bulan setelah pengobatan.
CARA PEMBERIAN OBAT ZINC
↪Dosis pemberiannya tergantung pada umur anak yaitu :
untuk anak berusia kurang dari 6 bulan diberikan zinc sebanyak 10 mg (1/2 tablet/ 2,5mL sirup) sekali sehari,
selama 10-14 hari,
↪sedangkan pada anak yang berusia lebih dari 6 bulan diberikan sebanyak 20 mg (1 tablet/5 mL sirup) sekali sehari selama 10- 14 hari.
↪Larutkan tablet dalam 1 sendok air minum atau ASI (tablet mudah larut kira-kira 30 detik, segera berikan ke anak) . 
↪ Bila anak muntah sekitar setengah jam setelah pemberian obat ZINC, ulangi pemberian dengan cara potongan lebih kecil dilarutkan beberapa kali hingga 1 dosis penuh.    
MEMBERI MAKANAN
Selama anak diare, anak harus tetap diberikan makanan sesuai dengan umur. Pembatasan makanan hanya dilakukan jika memang terbukti diare terjadi karena alergi makanan tertentu, seperti susu atau jenis makanan yang lain, dan pembatasan makanan hanya pada makanan2 yang balita alergi terhadapnya
✔ Bayi berusia 0 – 6 bulan
-Saat usia ini, bayi HANYA diberikan ASI saja sesuai keinginan anak, paling sedikit 8 kali sehari; pagi, siang maupun malam hari.
-Jangan berikan makanan atau minuman lain selain ASI.
✔Bayi berusia 6 – 8 bulan
-Teruskan pemberian ASI.
-Mulai memberikan MP ASI yang teksturnya lembut seperti bubur, susu, pisang.
-Secara bertahap sesuai pertambahan umur berikan bubur tim lumat ditambah kuning telur/ ayam/ikan/ tempe.
- Setiap hari berikan makanan dalam jumlah sebagai berikut:
>Usia 6 bulan : 2 x 6 sdm peres
>Usia 7 bulan : 2 – 3 x 7 sdm peres
>Usia 8 bulan : 3 x 8 sdm peres
✔Balita umur 9 -12 bulan
-Teruskan pemberian ASI
-Berikan MP ASI lebih padat dan kasar seperti nasi tim, bubur nasi.
-Tambahkan telur/ayam/ikan/tempe/wortel/sapi/kacang hijau.
-Setiap hari berikan makanan dalam jumlah sebagai berikut:
>Usia 9 bulan : 3 x 9 sdm peres
>Usia 10 bulan : 3 x 10 sdm peres
>Usia 11 bulan : 3 x 11 sdm peres
Berikan makanan selingan 2 kali sehari di antara waktu pemberian makan sesuai umur sangat penting saat sakit maupun sehat .
✔Balita umur 12 sampai 24 bulan
-Teruskan pemberian ASI.
-Berikan makanan keluarga secara bertahap sesuai dengan kemampuan anak .
-Berikan 3 x sehari, sebanyak 1/3 porsi makan orang dewasa terdiri dari nasi, lauk, sayur, buah .
-Beri makanan selingan kaya gizi 2 x sehari diantara waktu makan
✔Balita umur 2 tahun lebih
-Berikan makanan keluarga 3 x sehari, sebanyak 1/3 – 1/2 porsi makan orang dewasa.
-Berikan makanan selingan kaya gizi 2 x sehari diantara waktu makan.
Catatan :
⛔Saat diare, hindari sayuran berserat tinggi karena serat sulit dicerna sehingga bisa meningkatkan frekuensi diare.
⛔Hindari buah2an yang bersifat asam dan bergas. Jenis buah yang bagus diberikan saat diare adalah pisang dan apel karena mengandung kaolin, pektin, yang berfungsi memadatkan tinja serta menyerap racun, serta banyak mengandung kalium yang berguna untuk mengganti kehilangan elektrolit akibat diare.
❗Pemberian antibiotik tidak disarankan karena penyebabnya biasanya adalah virus.
Jika menggunakan antibiotik, perlu diperhatikan bahwa antibiotik yang digunakan harus berdasarkan resep dokter dan harus dihabiskan untuk mencegah terjadinya resistensi bakteri  terhadap antibiotik tersebut!  
و الله اعلم باالصواب
[GRUP WA BIKUM]

0 komentar :

Posting Komentar