Selasa, 10 Februari 2015

Tagged under: , ,

Bekalilah Otak Anak Dengan Gizi Terbaik (Bagian-2)




Bismillaah

23 Januari 2015
Tim Gizi BIKUM:
       Kori Titi Angesti, S.Gz
      Tri Astuti Septiani, S.Gz

--------------------------------

    Pekan kemarin telah dibahas apa2 saja makanan yg dapat meningkatkan kecerdasan anak semenjak dalam kandungan dan sekarang pembahasan mengenai Gizi Untuk Tumbuh Kembang Otak Bayi 0-6 Bulan, lebih tepatnya gizi bagi ibu menyusui dan bayi untuk bekal kecerdasan anak.
    Setelah si kecil lahir, dia masih akan terus membutuhkan semua zat gizi yang sama seperti yang dibutuhkan sejak dalam kandungan. Bagi bayi usia 0-6 bulan, ASI memang merupakan sumber makanan utama dan paling sempurna. Sebagai ibu yang akan menyusui, ibu harus menerapkan pola makan yang sehat agar segala zat gizi yang dibutuhkan bayi dapat dipenuhi melalui ASI, Karena makanan yang ibu konsumsi menentukan kandungan zat gizi di dalam ASI. Itu sebabnya, selama masa laktasi ekslusif hingga bayi berusia 6 bulan, sedapat mungkin terapkan pola makan yang baik dan sehat. Sehingga semua zat gizi yang dibutuhkan bayi untuk menjalankan proses tumbuh kembangnya, termasuk tumbuh kembang otak, dapat terpenuhi dengan baik.
     Adapun zat-zat penting dalam ASI yang secara khusus dibutuhkan untuk membantu dan menunjang proses tumbuh kembang otak yaitu sebagai berikut:
a. Lemak
    Lemak dibutuhkan untuk membantu tumbuh kembang bayi, termasuk tumbuh kembang otaknya.  ASI harus mengandung lemak, karena lemak merupakan komponen utama pembentuk otak. Oleh karena itu, selama masa menyusui konsumsilah bahan makanan sumber lemak seperti aneka jenis ikan laut, ikan kembung, ikan teri, ikan salmon, minyak kedelai dan minyak jagung.
b. Protein
    Protein dapat diperoleh dari daging, ayam, ikan, telur, kacang2an, tahu dan tempe. Selain protein, zat gizi lain yang harus terkandung dalam ASI karena ikut membantu proses tumbuh kembang bayi adalah taurin, karnitin,dan nukleotida. Ketiga zat ini berperan untuk membantu kerja sistem saraf dan membentuk sistem daya tahan tubuh atau sistem imun bayi. Apabila ibu rutin mengkonsumsi protein, baik protein hewani dan nabati dalam jumlah yang mencukupi, secara otomatis kebutuhan terhadap ketiga zat gizi tersebut akan terpenuhi.
c. Vitamin & Mineral
    Zat besi dan kalsium wajib terkandung dalam ASI. Zat besi diperlukan untuk membentuk sel-sel darah, dan kalsium dibutuhkan untuk membentuk tulang dan gigi. Zat besi dapat diperoleh dari daging sapi dan makanan laut, sedangkan kalsium dapat diperoleh dari kacang2an, susu dan hasil olahannya.
ASI pun harus mengandung berbagai jenis vitamin terutama B1, B2, B3, B12, serta vitamin C yang sifatnya larut air.  Kebutuhan vitamin2 tersebut dapat dipenuhi dari aneka jenis sayur2an berwarna hijau tua dan buah2an berwarna merah dan kuning.  Jenis mineral yang juga dbutuhkan yaitu seng, dapat diperoleh dari daging, telur, dan ikan.
d. Cairan
    Asupan cairan berfungsi untuk membantu produksi ASI sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan bayi.
Selain itu, cairan juga berfungsi untuk memenuhuhi kebutuhan proses metabolisme di dalam tubuh. Cairan dapat dikonsumsi dalam bentuk air putih 8-12 gelas perhari, ataupun dalam bentuk buah2an segar, jus buah, sayur berkuah dan susu.
  Pemberian ASI bisa tidak dapat dilanjutkan kepada bayi karena satu dan lain hal, entah karena kandungan ASI tidak mencukupi kebutuhan bayi atau ibu menderita penyakit tertentu, sehingga ibu terpaksa memberikan susu formula kepada bayi.
e. Susu formula sapi
   Susu formula sapi harus dibuat sedemikian rupa sehingga komposisi kandungan zat gizinya paling tidak mendekati yang dikandung ASI termasuk asam linolenat, asam linoleat, DHA, dan AA sebagai tambahannya.
f. Susu formula kedelai
   Susu formula kedelai atau susu soya di buat untuk anak yang tidak tahan terhadap laktosa atau protein susu sapi.
❗ Penting diketahui ❗
  DHA dan AA yang terdapat pada susu formula merupakan hasil fortifikasi yang dibentuk lewat proses sintesis biokimia dengan bantuan enzim dari bahan dasar asam linolenat dan asam linoleat. Dengan demikian, bayi yang berusia diatas 6 bulan yang sudah mengkonsumsi makanan tambahan yang banyak mengandung DHA dan AA, seperti kacang2an dan minyak ikan, bisa memperoleh kedua zat gizi penting tersebut tanpa harus mengkonsumsi susu formula yang diperkaya DHA dan AA. Bayi prematur yang aktifitas enzim desaturase dan elongase-nya ( enzim pembentu DHA dan AA)  masih kurang baik, dibutuhkan masukan DHA dan AA dari luar tubuhnya, sampai usia mencapai 4-6 bulan. Itu sebabnya, para pakar gizi menganjurkan untuk menambahkan DHA dan AA pada susu formula, terutama untuk bayi prematur, dengan mengacu pada komposisi kedua asam lemak tersebut didalam ASI.
Anjuran ini ditujukan bagi ibu yang karena satu dan lain hal tidak dapat menyusui bayinya.

Kandungan ASI untuk otak,antara lain :
Kolostrum
   Kolustrum adalah ASI yang keluar pada beberapa hari pertama setelah melahirkan. Di dalam kolostrum terkandung zat antibodi ( imunoglobulin ) berupa IgA, IgG, laktoferin, dan faktor bifidus yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh bayi terhadap serangan beberapa jenis bakteri. Kandungan asam lemak tidak jenuh ganda rantai panjang membantu pembentukan dan perkembangan membran sel pada berbagai jenis jaringan.
AA dan DHA
    60%  struktur otak terdiri dari lemak. Jenis asam lemak yang paling banyak jumlahnya dalam otak adalah DHA. Kisarannya diantara 25% - 35% dari seluruh jenis asam lemak. Sedangkan 50% - 60% DHA terdapat di dalam mata yang digunakan untuk membantu proses perkembangan mata, termasuk perkembangan retina dan ketajaman penglihatan.
و الله اعلم بالصواب


[Tim Gizi BIKUM]

0 komentar :

Posting Komentar