Rabu, 18 Februari 2015

Tagged under: ,

Kebutuhan Nutrisi Sesuai Usia



Bismillaah

Kamis,29 Rabiul Tsani 1436H/19 Februari 2015M



Tim Gizi Bikum:
      Kori Titi Angesti, S.Gz
      Tri Astuti Septiani, S.Gz
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
 
     Makan sehat adalah dasar dari kondisi kesehatan yang baik. Namun memilah makanan yang baik bagi seluruh keluarga dapat menjadi tantangan tersendiri.Masing-masing anggota keluarga memiliki kebutuhan berbeda sesuai usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas dan kondisi medis. Semua harus diperhitungkan saat merencanakan makanan untuk seluruh keluarga.

Adapun kebutuhan gizi berdasarkan usia, yaitu:

1. Untuk Ayah & Ibu 
Umumnya, orang dewasa disarankan untuk mengikuti rekomendasi berikut:
a. Kendalikan asupan lemak. Lemak jenuh dalam produk-produk hewan dapat meningkatkan kadar kolesterol dan mudah tersimpan dalam tubuh sebagai jaringan lemak. Usahakan Anda mendapatkan asupan lemak dari sumber lemak tak jenuh, khususnya asam lemak tak jenuh ganda omega 3 yang terkandung dalam ikan. 
b. Minumlah air minimal 8 gelas sehari.
c. Gunakan garam beryodium, namun tetap batasi konsumsi makanan asin.
d. Berolahraga secara teratur untuk menunjang pola makan sehat Anda. Berolahraga mempercepat metabolisme dan memberikan manfat tambahan karena berat badan Anda lebih terkendali.

2. Untuk Bayi & Anak
    Mengenalkan dan menanamkan pola makan yang benar pada anak sangatlah penting sebagai dasar pembentukan sikap mereka terhadap makanan. Jika mereka rutin mengonsumsi makanan sehat sejak dini, kebiasaan ini akan terbawa hingga dewasa.
a. Pastikan waktu makan keluarga menjadi saat yang menyenangkan, sehingga mereka menikmati saat-saat menyendok makanan sehat.
b. Jangan paksa anak untuk makan apa yang mereka tidak sukai. Hal semacam ini justru akan membuat anak enggan makan
c. Sering-seringlah mengajak mereka mencoba 1 makanan baru. Jika Anda tidak berhasil untuk pertama kalinya, coba lagi.Tak perlu menyiapkan makanan khusus, kecuali jika anak Anda masih bayi atau balita.
d. Anak yang lebih besar dapat makan yang dimakan orangtuanya, namun dalam porsi yang lebih kecil. Dengan begini akan lebih mudah bagi mereka untuk menghabiskan apa yang ada di piring. Jika mereka masih lapar, mereka bisa minta tambah.

3. Untuk Kakek & Nenek
    Orang tua lanjut cenderung lebih cepat lelah. Namun kelompok usia ini perlu mempertahankan tingkat energi mereka dengan terus berolahraga rutin (yang ringan seperti berjalan kaki). Ditunjang dengan pola makan ramah jantung niscaya berbagai macam penyakit bisa dicegah, kapasitas kaum lansia untuk makan mungkin akan berkurang, namun tetap penting untuk  mengonsumsi menu yang bervarisi (yang rendah lemak dan gula).

Tips Makan Untuk Si Kecil
Berikut beberapa tips makan untuk anak:
🍭 Susuilah bayi secara eksklusif dari lahir hingga usia 6 bulan, kemudian mulai kenalkan makanan tambahan sambil terus menyusui.
🍭 Monitor pertumbuhan anak secara teratur dan dorong mereka untuk aktif secara fisik.
🍭 Jangan biarkan anak tak sarapan. Sarapan adalah waktu makan terpenting dari hari anak, juga hari Anda. Makanan yang dikonsumsi saat sarapan memberi tubuh energi yang dibutuhkan untuk beraktivitas, tanpa sarapan, kemampuan anak untuk beraktivitas akan berkurang, begitu pula kemampuan belajarnya.
🍭Susu jenis  yang rendah lemak bisa diberikan pada anak yang lebih tua maupun remaja, khususnya jika anak Anda mengalami kelebihan berat badan. Namun ingat, jangan berikan susu rendah lemak pada anak dibawah 2 tahun. Karena kebutuhan energi mereka yang tinggi, anak dibawah 2 tahun membutuhkan semua lemak  yang terkandung dalam susu. 
 
Untuk Kondisi Khusus Lansia
   Adanya Menopause maka ada ancaman osteoporosis, makanan kaya kalsium merupakan sesuatu yang harus ada dalam diet lansia. Seperti susu, produk lemak, ikan dan sayur-sayuran hijau adalah sumber terbaik.


و الله اعلم بالصواب

🍯 Tim Grup WA Bikum 🍯

0 komentar :

Posting Komentar