Bismillaah
22 Januari 2015
Oleh: dr. Dianika Ummu Raihana
------------------
------------------
Ummahat, pernahkah putra-putri antunna terkena demam diikuti sakit saat menelan makanan?
Atau, apakah Putra-Putri antunna akhir-akhir ini demam dan tidurnya ngorok?
Atau mungkin Putra-Putri antunna di sekolah menjadi "ngantukan" & gampang tertidur?
Hati-hati, bisa jadi Putra-Putri antunna kena radang amandel.
Sebelumnya kita perlu tahu, apa itu amandel?
Amandel (tonsil) adalah kelenjar di dalam rongga mulut bagian dalam yang letaknya di kiri dan kanan, umumnya sebesar kelereng. Fungsinya sebagai salah satu organ pertahanan tubuh. Amandel adalah organ yang dimiliki oleh semua orang normal, yang perlu diperhatikan adalah apakah amandel dalam keadaan sehat atau terkena penyakit.
Radang Amandel (tonsilitis) paling sering terjadi pada anak yang berusia 5-6 tahun dan lansia di atas 50 tahun, kebanyakan disebabkan oleh kuman streptokokus, walaupun bisa juga karena sebab lain. Radang amandel akan menimbulkan gejala demam, nyeri saat menelan, badan lesu, nafsu makan berkurang, sendi linu-linu, dan dapat disertai nyeri telinga.
Saat dilakukan pemeriksaan akan didapatkan amandel membesar dan berwarna merah, selain itu dapat dijumpai semacam nanah pada permukaan amandel. Radang Amandel dapat bersifat mendadak (akut) atau menahun (kronis). Pada kasus kronis (radang yang bertahun-tahun) biasanya sudah tidak dijumpai demam dan nyeri menelan, tapi biasanya amandel sudah begitu membesar sehingga mengganggu aliran oksigen.
Seberapa berbahayakah radang Amandel?
Pada kebanyakan kasus, radang amandel dapat sembuh dengan baik dalam waktu sekitar 1 pekan -biidznillah- dengan istirahat yang cukup, nutrisi yang baik dan obat penurun panas. Untuk mempersingkat rasa sakit biasanya perlu disertai pemberian antibiotik. Pada kasus yang berat, misalnya saat pertahanan tubuh lemah, kuman pada radang amandel dapat menginfeksi daerah di sekitarnya sampai bernanah (timbul abses). Kuman streptokokus juga bisa terbawa bersama aliran darah sampai ke katup jantung atau ke ginjal.
Kuman juga dapat bersembunyi di lekukan-lekukan pada permukaan amandel, menyebabkan seseorang terkena radang amandel berulang-ulang. Amandel yang membesar dapat mengganggu aliran oksigen dari hidung ke paru-paru. Jika aliran oksigen terganggu biasanya anak akan menjadi "ngantukan" karena pasokan oksigen ke otak berkurang, akibatnya prestasi belajar juga akan menurun. Selain itu tidak jarang anak saat tidur "ngorok" berat, bahkan saat tidur kadang-kadang napas terhenti sesaat.
Kapan perlu operasi pengangkatan amandel?
Seperti yg telah disebutkan di atas, kebanyakan radang amandel tidak perlu dioperasi. Namun demikian, Operasi mungkin diperlukan jika:
✅ Minimal terjadi kekambuhan 7x dalam setahun
✅ Terdapat bau mulut atau nafas tak sedap yang menetap
✅ Radang amandel kronik atau berulang karena kuman streptokokus yang tidak membaik dengan pemberian antibiotik.
Sedangkan pada keadaan-keadaan ini, operasi mutlak harus dilakukan:
✴ adanya pembesaran amandel yang menyebabkan sumbatan jalan nafas
✴ adanya gangguan menelan yang berat
✴ terdapat gangguan tidur
✴ terdapat komplikasi pada jantung
✴ abses di sekitar amandel yang tidak berespon terhadap obat-obatan
✴ radang amandel yang menimbulkan kejang demam
✴ pembesaran amandel yang dicurigai tumor jinak maupun ganas.
✅ Terdapat bau mulut atau nafas tak sedap yang menetap
✅ Radang amandel kronik atau berulang karena kuman streptokokus yang tidak membaik dengan pemberian antibiotik.
Sedangkan pada keadaan-keadaan ini, operasi mutlak harus dilakukan:
✴ adanya pembesaran amandel yang menyebabkan sumbatan jalan nafas
✴ adanya gangguan menelan yang berat
✴ terdapat gangguan tidur
✴ terdapat komplikasi pada jantung
✴ abses di sekitar amandel yang tidak berespon terhadap obat-obatan
✴ radang amandel yang menimbulkan kejang demam
✴ pembesaran amandel yang dicurigai tumor jinak maupun ganas.
Mungkin banyak yang bertanya, jika amandel adalah organ pertahanan, apakah operasi pengangkatan amandel akan melemahkan daya tahan tubuh? Jawabannya tidak. Karena tubuh memiliki organ pertahanan lain selain amandel. Di samping itu, amandel yang meradang sering kali justru menjadi sumber kuman dan tidak lagi berfungsi sebagai organ pertahanan.
✒Tambahan oleh dr. Agustin Aisyah, M.Kes., Sp. PK :
Pada anak-anak, seharusnya yang penting adalah apabila sudah pernah mengalami radang amandel, lebih baik dilakukan pencegahannya supaya tidak semakin berat. Karena dengan mencegah, maka amandel tidak semakin besar. Sedangkan di sisi lain anak tetap tumbuh, sehingga tidak perlu dilakukan operasi.
Yang terakhir, karena tonsil/amandel adalah organ pertahanan, maka otomatis anak akan lebih rentan terkena radang di tenggorok pasca operasi, sehingga setelah operasi, anak biasanya diberikan antibodi/obat tambahan utk meningkatkan sistem imun(kekebalan tubuh).
و الله أعلم بالصواب
[💐Tim Medis BIKUM💐]
0 komentar :
Posting Komentar