oleh: Kori Titi Angesti, S.Gz & Tri Astuti Septiaani, S.Gz
------------------------***----------------------
Menyiapkan
Makanan untuk Anak Alergi
Bahan
makanan tertentu dapat memicu alergi bagi anak, maka dari itu diperlukan
kecermatan di dalam memilih dan menyiapkan menu makanan bagi anak alergi. Hal ini perlu
dilakukan agar alergi tidak kambuh dan anak tidak tergangu kesehatannya.
Alergi
makanan merupakan reaksi abnormal tubuh yang bereaksi secara berlebihan
terhadap zat tertentu yang terkandung di dalam makanan. Reaksi atau
gejala yang ditimbulkan biasanya berupa rasa mual, muntah, diare, pembengkakan
pada bibir dan wajah, kulit merah, gatal, dan sesak napas.
Jenis
makanan yang sering menimbulkan alergi pada anak seperti susu, telur, seafood (ikan, udang, kerang, dan
kepiting), tepung terigu,
kacang-kacangan, dan beberapa jenis buah seperti tomat atau buah-buahan yang asam.
Berikut
beberapa jenis bahan pangan pemicu alergi pada anak, antara lain:
1. Lactose
Intolerance
Alergi ini disebabkan oleh protein
yang terkandung dalam produk pangan. Sementara,
laktosa adalah jenis glukosa sehingga tidak dapat dikatakan langsung bahwa si
kecil mengalami alergi laktosa. Namun, ada suatu kelainan di mana tubuh tidak
mampu mencerna laktosa, disebut intoleransi laktosa. Gejala-gejala
yang dialami biasanya kembung, buang angin, diare (ketidaknyamanan saluran
cerna).
Ada beberapa upaya untuk mengurangi
gejala intoleransi laktosa, yaitu :
> Minum susu tidak sekaligus banyak (sedikit
demi sedikit).
> Upayakan
mengonsumsi karbohidrat sebelum minum susu.
> Membiasakan
Minum Susu.
2. Alergi
protein susu sapi
Artinya
tubuh tidak dapat mengenali protein pada susu sapi (atau produk pangan
lainnya), sehingga aksi penolakan protein disertai dengan timbulnya gejala
tersebut. Waspadai jika
muncul bintik merah (seperti campak) atau gatal pada kulit bayi. Bisa juga
terjadi gangguan sistem saluran napas seperti napas berbunyi œngik,
bersin, hidung dan mata gatal, dan mata merah, muntah atau diare, atau
konstipasi (sulit buang air besar) dan dermatitis (gangguan kulit). Bayi yang
alergi susu sapi biasanya mengalami alergi terhadap makanan lainnya.
Sebisa mungkin
hindari makanan pencetus alergi seperti telur, buah-buahan
tertentu, makanan yang salah satu bahannya susu sapi, kacang-kacangan, dan ikan
laut. Namun bayi yang alergi susu sapi belum tentu alergi daging
sapi. Penting
untuk membedakan antara alergi susu dengan
intoleransi laktosa. Karena gejala yang berbeda membutuhkan pengobatan
yang berbeda pula .
3. Alergi Telur
Telur juga
salah satu bahan pangan yang dapat memicu alergi. karena itu, bayi di bawah
usia satu tahun tidak disarankan untuk diberikan telur ayam terlebih dahulu. Selain bayi,
anak-anak juga sering mengalami alergi telur, padahal telur adalah sumber
protein bagi anak dan mudah dicerna.
Alergi telur
dapat dicegah dengan memasak telur secara matang. Pemberian telur setengah
matang dalam bentuk apapun (rebus atau goreng) sebaiknya dihindari terutama
pada usia bayi. Bila anak masih mengalami alergi telur walau telur telah
dimasak dengan benar, maka sumber protein yang berasal dari telur dapat diganti
ke sumber protein lain, contohnya susu,
daging sapi, ayam, ikan, tempe, tahu, dan kacang-kacangan.
4. Alergi
Seafood
Makanan
laut atau seafood seperti ikan, kerang, kepiting, udang, dan rajungan dapat
menimbulkan reaksi alergi pada anak. Ini disebabkan karena di dalam produk ikan
atau seafood mengandung peptida yang dianggap sebagai alergen.
Seafood yang
sudah tidak segar juga dapat membentuk senyawa histamin. Senyawa ini terbentuk
karena adanya pertumbuhan mikroba yang mengurai asam amino histidin pada ikan
menjadi histamin.
Senyawa histamin
inilah yang sering menyebabkan alergi pada produk seafood.
Pastikan
Anda memberikan produk seafood dari bahan yang segar. Dengan cara ini alergi seafood
dapat dihindari. Jika anak mengalami alergi seafood, sumber protein lain
seperti daging sapi, ayam, telur, dan susu bisa menjadi alternatif pengganti.
5. Alergi
Kacang-kacangan
Kacang-kacangan
seperti kacang tanah, kacang almond, kacang kedelai, kacang pistachio, dan
kacang mete dapat memicu alergi pada anak. Keracunan kacang-kacangan bisa
menyebabkan mual, muntah, bahkan reaksi seperti keracunan. Akibatnya bisa
sangat serius bahkan kematian.
Meskipun
berbahaya kacang-kacangan merupakan sumber protein dan lemak yang baik.
Tidak perlu
antipati terhadap bahan pangan ini.
Masak
kacang-kacangan dengan sempurna dan berikan dalam porsi kecil. Segera hentikan
jika anak alergi terhadap kacang-kacangan. Kandungan zat
yang ada di dalam kacang-kacangan berbeda setiap jenisnya, jadi jenis kacang
tertentu bisa menyebabkan alergi, namun tidak dengan jenis kacang yang lain.
Yang perlu diwaspadai adalah produk turunan kacang-kacangan. Jika anak alergi
terhadap kacang tanah, jangan memberikan
anak selai kacang atau cookies yang diberi campuran kacang tanah.
6. Alergi Gluten
Di dalam
tepung terigu terdapat protein yang disebut gluten. Gluten adalah
protein yang lengket dan elastis. Gluten terkandung di dalam beberapa serealia,
seperti oats, jewawut, dan gandum bahan
utama tepung terigu. Jika anak alergi gluten, tentu harus dihindari dari semua
bahan makanan yang mengandung gluten, seperti roti, mi, pasta, kue kering,
cake, kerupuk, hingga pizza. Sangat merepotkan memang jika anak mengalami alergi
gluten karena sebagian besar makanan dan kue terbuat dari tepung terigu.
Diperlukan kreativitas orang tua untuk mencari atau membuatkan alternatif menu
pengganti. Seperti membuat kue dari tepung beras, tepung maizena, atau tepung
kanji.
Tips Mengatasi
Alergi Makanan
a. Berikan
porsi kecil terlebih dahulu untuk jenis makanan yang dapat memicu alergi. Lihat reaksinya, jika tidak menimbulkan alergi
pemberian makanan bisa diberikan dalam porsi yang lebih besar.
b. Cari
alternatif menu pengganti. Seperti jika
anak alergi susu, bisa diganti dengan susu kedelai. Atau jika anak alergi terhadap ikan, bisa
dicarikan sumber alternatif protein yang lain seperti dari ayam atau daging.
c. Waspadai produk turunan bahan pangan
pemicu alergi. Seperti jika anak alergi susu sapi, sebaiknya anak tidak
diberikan ice cream, yogurt, atau keju karena produk turunan ini juga dapat
memicu alergi layaknya susu sapi.
d. Variasikan
menu anak dengan beragam bahan makanan. Dengan
mengonsumsi beragam makanan, maka anak akan mendapatkan asupan zat gizi yang
lebih lengkap.
e. Hindari
anak-anak mengonsumsi bahan makanan kemasan yang ditambahkan pewarna, pengawet,
pemberi aroma, dan penguat rasa. Bahan tambahan
ini juga dapat memicu alergi pada anak.
[Tim Gizi
BIKUM]
0 komentar :
Posting Komentar