❌ LARANGAN MENYEBAR BERITA YANG BELUM JELAS KEBENARANNYA ❌
Bismillaah
Islam mengajarkan kita agar jangan setiap ada berita atau isu langsung diekspos ke masyarakat secara luas. Hendaklah kita jangan mudah termakan berita yang kurang
jelas atau isu murahan kemudian ikut-kutan menyebarkannya padahal ilmu
kita terbatas mengenai hal tersebut.
Allah Ta'ala berfirman :
ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺟَﺎﺀﻫُﻢْ ﺃَﻣْﺮٌ ﻣِّﻦَ ﺍﻷَﻣْﻦِ ﺃَﻭِ ﺍﻟْﺨَﻮْﻑِ ﺃَﺫَﺍﻋُﻮﺍْ ﺑِﻪِ ﻭَﻟَﻮْﺭَﺩُّﻭﻩُ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺮَّﺳُﻮﻝِ ﻭَﺇِﻟَﻰ ﺃُﻭْﻟِﻲ ﺍﻷَﻣْﺮِ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻟَﻌَﻠِﻤَﻪُ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺴْﺘَﻨﺒِﻄُﻮﻧَﻪُ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻭَﻟَﻮْﻻَﻓَﻀْﻞُ ﺍﻟﻠّﻪِ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺘُﻪُ ﻻَﺗَّﺒَﻌْﺘُﻢُﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَ ﺇِﻻَّ ﻗَﻠِﻴﻼً
“Apabila datang kepada mereka suatu berita tentang kemenangan atau
ketakutan, mereka menyiarkannya. Kalau saja mereka menyerahkannya kepada
Rasul dan ulil amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin
mengetahui kebenarannya akan dapat mengetahuinya dari mereka (Rasul dan
ulil amri). Kalau bukan karena karunia dan rahmat Allah kepada kalian,
tentu kalian mengikuti setan, kecuali sebagian kecil saja (di antara
kalian).” (an-Nisa: 83)
Syaikh Abdurrahman bin Nasir As-Sa’diy -rahimahullah- menafsirkan ayat ini :
" Ini adalah pengajaran dari Allah kepada hamba-Nya bahwa perbuatan mereka [menyebarkan berita tidak jelas] tidak selayaknya dilakukan.Selayaknya jika datang
kepada mereka suatu perkara yang penting, perkara kemaslahatanumum yang berkaitan dengan keamanan dan ketenangan kaum mukminin, atau
berkaitan dengan ketakutan akan musibah pada mereka, agar mencari
kepastian dan tidak terburu-buru menyebarkan berita tersebut. Bahkan
mengembalikan perkara tersebut kepada Rasulullah [pemerintah] dan yang
berwenang mengurusi perkara tersebut yaitu cendikiawan, ilmuan, peneliti, penasehat dan pembuat kebijaksanan. Merekalah yang mengetahui berbagai perkara dan mengetahui kemaslahatan dan kebalikannya. Jika mereka melihat bahwa dengan menyebarkannya ada kemaslahatan, kegembiraan dan kebahagiaan bagi kaum mukminin serta menjaga dari musuh, maka mereka akan menyebarkannya. Dan jika mereka melihat tidak ada kemaslahatan [menyebarkannya] atau ada kemaslahatan tetapi madharatnya lebih besar, maka mereka tidak menyebarkannya. Sebaiknya kita menyaring dulu berita yang sampai kepada kita dan tidak semua berita yang kita dapat kemudian kita sampaikan semuanya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ﻛَﻔَﻰ ﺑِﺎﻟْﻤَﺮْﺀِ ﻛَﺬِﺑًﺎ ﺃَﻥْ ﻳُﺤَﺪِّﺙَ ﺑِﻜُﻞِّ ﻣَﺎ ﺳَﻤِﻊَ
" Cukuplah sebagai bukti kedustaan seseorang bila ia menceritakan segala hal yang ia dengar .”
" Cukuplah sebagai bukti kedustaan seseorang bila ia menceritakan segala hal yang ia dengar .”
والله اعلم بالصواب
Lathifah Um Fakhri, S.Si, Apt
Telah dimuraja'ah oleh :
Al Ustaadzah Ummu Abdillah Zainab bintu Ali hafidhzahallah.
Al Ustaadzah Ummu Abdillah Zainab bintu Ali hafidhzahallah.
[Tim Grup BIKUM]
0 komentar :
Posting Komentar