Selasa, 26 Mei 2015

Tagged under:

KLIMAKTERIUM

بسم الله الرحمن الرحيم

        

��������������

�� Wanita mengalami beberapa masa kehidupan: masa kanak-kanak, masa pubertas, masa reproduksi, masa klimakterium, dan masa senium. Masing-
masing masa itu mempunyai kekhususan. Pembahasan kali ini in syaa Allah kita khususkan mengenai masa klimakterium, karena pada masa ini seringkali timbul berbagai keluhan fisik dan psikis. Dengan sedikit pembahasan ini, diharapkan kita lebih siap dalam menghadapi masa klimakterium nanti, in syaa Allah.

�� Apa itu klimakterium? ��
�� Klimakterium adalah masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium (masa sesudah pascamenopause).

�� Masa klimakterium adalah masa dimana wanita menyesuaikan diri dengan menurunnya produksi hormon-hormon ovarium yang membuat seorang wanita tidak dapat bereproduksi lagi.

�� Pada masa klimakterium terjadi menopause.

��  Menopause adalah haid terakhir yang dialami oleh wanita. Seorang wanita dikatakan telah menopause bila tidak mendapat haid lagi sejak satu tahun terakhir. Berhentinya haid dapat didahului oleh siklus haid yang lebih panjang, dengan perdarahan yang berkurang. Umur waktu terjadinya menopause dipengaruhi oleh keturunan, kesehatan umum, dan pola hidup, biasanya terjadi pada usia 50an.

�� Klimakterium mulai kira-kira 6 tahun sebelum menopause, dan berakhir kira-kira 6-7 tahun sesudah menopause.

��Seperti halnya pubertas, klimakterium adalah hal normal yang dialami oleh wanita. Sebagian besar wanita menjalani masa ini tanpa keluhan berarti. Meskipun demikian, pada beberapa wanita saat klimakterium dijumpai berbagai keluhan seperti:
�� Gejolak panas (hot flashes)
Merupakan gelombang panas tubuh yang datang tiba-tiba, akibat perubahan kadar estrogen yang menyerang tubuh bagian atas dan muka. Hal ini ditandai dengan munculnya kulit merah di daerah muka, leher dan dada bagian atas, detak jantung yang kencang, badan bagian atas berkeringat dan gangguan tidur.
�� Vertigo (pusing berputar)
�� Berdebar-debar
�� Migraine
�� Nyeri otot
�� Nyeri pinggang
�� Keluhan psikis seperti : mudah tersinggung, merasa tertekan, lelah psikis, susah tidur
�� Nyeri saat jima' karena vagina menjadi kering
�� Gangguan haid menjelang terjadinya menopause
�� Keputihan atau gatal pada vagina
�� Susah menahan BAK
�� Libido menurun
�� Osteoporosis
�� Keluhan pada kulit: estrogen berperan dalam menjaga elastisitas kulit, ketika menstruasi berhenti maka kulit akan terasa lebih tipis, kurang elastis terutama pada daerah sekitar wajah, leher dan lengan. Kulit di bagian bawah mata menjadi mengembung seperti kantong, dan lingkaran hitam dibagian ini menjadi lebih permanen dan jelas.
�� dll

�� Apa yang harus dilakukan jika muncul gejala-gejala di atas? ��

Berikut ini ada upaya yang in syaa Allah bisa dilakukan untuk mengatasi beberapa keluhan saat klimakterium :

�� Arus panas (hot flush)
Dianjurkan untuk meningkatkan asupan vitamin B kompleks untuk menormalkan sistem saraf tubuh. Meningkatkan konsumsi makanan tinggi estrogen seperti kacang – kacangan terutama kedelai dan olahannya (tahu, tempe, susu kedelai), dan pepaya. Makan sumber vitamin E untuk memperlancar oksigen dan mencegah pengendapan kolesterol di arteri sehingga peredaran darah menjadi lancar.

�� Kulit kering dan keriput
Tingkatkan asupan vitamin E yang terdapat di biji – bijian dan kecambah. Perbanyak minum air putih dan hindari merokok.

��Pening atau sakit
kepala.
Hindari hal – hal yang menyebabkan ketegangan, depresi atau stress. Hindari alkohol dan kopi.

�� Insomnia (sulit tidur).
Menjalani gaya hidup yang positif dan hilangkan pikiran negatif. Melakukan
aktivitas fisik di siang hari secara teratur, in syaa Allah dapat membuat tidur lebih nyenyak.

�� Osteoporosis
Meningkatkan asupan kalsium bisa dari susu atau ikan, misalnya ikan teri; meningkatkan asupan vitamin D dari susu dan paparan sinar matahari pagi (jam 08.00 – 09.00); meningkatkan asupan estrogen alami dengan banyak mengkonsumsi produk kedelai seperti susu kedelai, tempe dan tahu, serta meningkatkan aktifitas fisik.
�� Terapi hormonal
Gejala – gejala menopause dan osteoporosis bisa dibantu dengan menggunakan terapi penyulihan atau penggantian hormone (HRT = Hormone Replacement Therapy) yang dilakukan dengan memasukkan hormon – hormon seksual  dalam bentuk tablet atau beberapa bentuk lainnya.

��و الله أعلم بالصواب ��

0 komentar :

Posting Komentar