Rabu, 13 Mei 2015

Tagged under:

Alergi Susu Sapi

بسم الله الرحمن الرحيم

��Senin, 1 Rajab 1436 H/ 20 April 2015
_____________________________________

             
   ✒dr. Nurul Futuchah

------------------------------------------------

    ��   Alergi susu sapi dapat menyebabkan beragam gejala dan keluhan, baik pada saluran cerna, saluran napas, maupun kulit.
��Resiko alergi meningkat jika ayah atau ibu kandung atau saudara kandung menderita alergi, dan bahkan resikonya lebih tinggi jika kedua orang tua sama sama penderita alergi.

�� Berikut ini beberapa gejala alergi susu sapi :

��Gejala pada saluran cerna :

�� bengkak dan gatal pada bibir, mulut, dan tenggorokan terjadi jika makanan mengenai bagian tersebut

�� muntah dan/atau diare terutama pada bayi, bisa ringan sampai berat, bahkan sampai buang air besar berdarah. Alergi susu sapi dapat menyebabkan kolik pada bayi

�� konstipasi kronik yang tidak respon terhadap obat pencahar

��Gejala pada kulit :

�� dermatitis atopik merupakan kelainan kulit yang paling sering dijumpai, biasanya berupa kemerahan yang muncul di pipi, siku, atau lutut, bisa juga di tempat yang lain

�� dapat juga berupa biduran/giduh di seluruh tubuh dan bengkak pada bibir.

��Gejala pada saluran napas :

✔ Pilek kronis atau berulang, infeksi telinga tengah, batuk kronis, dan asma adalah gejala alergi susu sapi yang cukup sering.

��Gejala pada darah :

✔ Pucat akibat anemia kekurangan besi karena adanya perdarahan kecil pada saluran cerna.

��Penanganan alergi susu sapi:

✊ Prinsip utama dalam penanganan alergi susu sapi adalah menghindari susu sapi dan makanan yang mengandung susu sapi sambil mempertahankan makan bergizi dan seimbang untuk bayi dan ibu yang menyusui.

�� diantara produk yang mengandung protein susu sapi yang harus diketahui adalah : susu skim, susu krim, susu uht, keju, es krim, mentega. Ibu harus selalu membaca kandungan dalam setiap makanan yang diberikan kepada bayi yang alergi susu sapi agar tidak 'kecolongan'.

�� Protein susu sapi dapat masuk melewati air susu ibu, sehingga bayi yang masih mendapatkan ASI eksklusif pun bisa terkena alergi susu sapi. Oleh karena itu, ibu juga harus menghindari susu sapi dan produk turunannya.

�� Pada anak yang mendapat susu formula, dapat diberikan pengganti berupa susu terhidrolisis sempurna/ekstensif, pada kasus yang berat diberikan susu formula asam amino. Kedua jenis susu ini harganya relatif mahal. Beberapa produk susu formula memiliki sediaan susu jenis ini.

�� Jika ada kendala biaya sari kedelai dapat dicoba untuk diberikan pada anak usia di atas 6 bulan.

و الله أعلم بالصواب


�� Majmu'ah BIKUM ��

0 komentar :

Posting Komentar