Rabu, 13 Mei 2015

Tagged under:

Cara Menyapih Yang Baik dan Benar


بسم الله الرحمن الرحيم

⛺ 15 Rajab 1436H/ 4 Mei 2015
---------------------------

✒dr. Nurul Futuchah
��〰��〰��〰��〰��〰��

Alhamdulillah, dipagi yang cerah ini Majmu'ah BIKUM ingin berbagi sedikit tips seputar "PENYAPIHAN"
hmm,, mungkin ada beberapa dari antunna yang bingung apabila si buah hati telah memasuki usia penyapihan, bagaimana dan apa saja yang bisa membantu memudahkan proses penyapihan, karena setiap anak memiliki keadaan yang berbeda2 dalam menanggapi penyapihan.
Naah, yuk disimak semoga dengan tips ini dapat memberi jawaban untuk antunna.
��----��----��----��

    ��   Agar proses menyapih dapat berhasil, dan anak bisa menikmati proses penyapihan ini dengan senang, beberapa ahli laktasi menyarankan hal hal berikut ini:

��1. Mengikuti tahap perkembangan anak. Misalnya, gunakan momentum pada saat giginya tumbuh, dengan mengupayakan acara makan yang menyenangkan.
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan susunya, berikan susu sesuai dengan usianya ketika mengolah makanan padatnya. Sajikan makanan secara menarik, bervariasi, dan dengan rasa yang menggugah selera. Anak pun akan belajar secara alami untuk meninggalkan ASI dan menikmati makanan padatnya.

��2. Lakukan proses menyapih ini secara perlahan. Misalnya dengan mengurangi frekuensi menyusu dari 5 kali menjadi 3 atau 4 kali.  Kurangi frekuensi menyusui secara bertahap dimulai pada siang hari. Sebab pada saat inilah waktu yang tepat untuk mengenalkan dia pada sesuatu yang baru, seperti rasa, bentuk dan tekstur pada makanan pendamping ASI (MP-ASI). Cara ini biasanya akan menurunkan produksi ASI. Jika ASI tinggal sedikit, umumnya anak pun tidak mau menyusu lagi, karena rasanya juga sudah tidak seenak biasanya. Lakukan bertahap sampai akhirnya berhenti sama sekali.

��3. Tambah pemberian MP-ASI sebanyak 3-4 kali sehari untuk mengurangi pemberian ASI pada siang hari.

��4. Siapkan makanan atau minuman pengganti. Ketika balita haus dan minta disusui, alihkan dengan memberi minuman atau makanan pengganti, yang disukainya. Di malam hari, siapkan dulu minuman pengganti di sisi tempat tidurnya.

��5. Tetapkan tempat menyusui hanya pada satu tempat, misalnya di kamar. Gunanya agar si kecil tidak meminta susu di sembarang tempat sekaligus mengajaknya untuk belajar mengenal aturan.

��6. Tunjukkan perhatian dan kasih sayang selama proses menyapih, misalnya mendekap, mengusap atau mencium agar anak tahu bahwa anti tetap menyayangi dia meski sudah tidak menyusuinya lagi.

��7. Bulatkan tekad. Artinya anti benar-benar siap untuk melepaskan aktivitas ini. Bila anti ragu-ragu, maka akan kesulitan sendiri. Keraguan akan terbaca oleh anak. Alhasil, anak pun tidak rela disapih.

��8. Alihkan perhatian si anak dengan melakukan hal lain.  Bermainlah bersamanya, sehingga anak tidak ingat saatnya menyusu. Membacakan cerita ketika akan tidur juga dapat menjadi pilihan aktivitas pengganti menyusu.

��9. Tidur terpisah. Balita mau tak mau belajar menahan diri untuk tidak menyusu di malam hari. Dalam hal ini perlu kerja sama ayah seperti menemani tidur, agar balita tidak rewel ketika pisah dengan ibunya.

��10. Komunikasikan hal ini dengan anak. Jangan takut anak tidak mengerti dengan keinginan anti untuk menyapihnya. Berikan pengertian yang baik dan dengan komunikasi yang mudah dicerna olehnya. Walau masih kecil tapi ia mengerti kata kata dari orang dilingkungannya.

��11. Jangan menyapih anak ketika ia tidak sehat, atau sedang merasa sedih, kesal atau marah. Hal itu akan membuat anak merasa anti tidak menyayangi dirinya.

��12. Hindari menyapih anak dari menyusui ke pacifier (empeng) atau botol susu.

��13. Jangan menyapihnya secara mendadak dan langsung, hal itu akan membuat perasaan anak terguncang.

��14. Jangan menipu anak dengan cara mengoleskan jamu di putting saat menyusui atau apapun yang membuat rasanya tidak nyaman. Pemaksaan seperti itu akan membuat hubungan batin anak dan ibu menjadi rusak.

��15.Libatkan suami sebagai orang yang mampu menghibur dan mengalihkan perhatian anak ketika rewel minta ASI.

✏Setelah menyimak artikel diatas, naah jangan pernah ragu ya Ummah untuk dicoba dan semoga penyapihannya pun berjalan sukses.

والله أعلم بالصواب

�� Majmu'ah BIKUM ��

0 komentar :

Posting Komentar