Sabtu, 20 Juni 2015

Tagged under:

Petunjuk Rosululloh ﷺ dalam Minum Madu, Bekam dan Kay ( Bag.1 )

بسم الله الرحمن الرحيم

⌛Sabtu , 5 Sya'ban 1436H /23 Mei 2015
-------------------------------------

��Thibbun Nabawy
Ibnul Qoyyim, hal. 74

��Bab : Petunjuk Rosululloh ﷺ
dalam Minum Madu, Bekam dan Kay
       ( Bag.1 )
---------------------

��Terdapat hadits dalam Shohih Bukhori, yang diriwayatkan dari Sa'id bin Zubair , dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما, dari Nabi ﷺ bersabda,
"Pengobatan itu ada pada 3 hal : minum madu, sayatan bekam dan kay (dengan besi panas). Akan tetapi aku melarang umatku dari kay."

��Berkata Abu Abdillah Al Maziri رحمه الله, bahwa penyakit karena sumbatan itu
bisa terjangkit pada darah, shofrõwiyyah (racun2/kotoran dalam tubuh), balghomiyyah (phlegma*) ataupun saudāwiyyah (kejiwaan**).

��Jika penyakit terjangkit pada darah, maka obatnya adalah dengan mengeluarkan darah.

��Dan jika penyakit terjangkit pada 3 hal yang lainnya tadi, maka obatnya adalah dengan obat pencahar untuk mengeluarkan setiap sumbatan. Seakan-akan  Nabi ﷺ memberi isyarat tanbih pengobatannya tersebut adalah dengan madu.

��Dan pengobatan bekam identik dengan al fashdu (pengeluaran darah kotor). Sebagian tabib mengatakan bahwa al fashdu masuk dalam sabda beliau ﷺ
شرطة محجم
(sayatan bekam).

��Tingkatan berikutnya, jika dengan cara2 pengobatan tadi tidak berhasil, maka jalan terakhirnya adalah dengan kay,
Nabi ﷺ menyebut kay sebagai metode pengobatan karena kay digunakan ketika kuatnya penyakit mengalahkan kekuatan obat-obat tersebut hingga obat tidak lagi bermanfaat.

�� Sampai sini dulu pembahasan dari kitab Thibbun Nabawy Ibnul Qoyyim in syaa Allah kita lanjutkan lagi pada lain kesempatan.
====================��

��Keterangan Tambahan :

* Dalam TCM, Phlegma yaitu gangguan pada cairan tubuh akibat melemahnya beberapa organ (yaitu Limpa, Paru dan Ginjal yg mengatur air, Hati yang mengatur metabolisme cairan tubuh dan Sanjiao sebagai saluran air),
sehingga  menyebabkan tertahannya cairan tubuh, dan terkumpulnya kelembaban hingga akhirnya membentuk suatu bahan patologik yang pekat dan menggumpal.

♻Terbentuknya phlegma tadi akan kembali mempengaruhi fungsi organ-organ tersebut di dalam tubuh.
��Contohnya, terkumpulnya phlegma di paru akan menyebabkan batuk dan sesak,
yang sesungguhnya hal itu disebabkan oleh defisiensi limpa (menurunnya fungsi limpa).
Itulah sebabnya di dalam TCM (Traditional Chinese Medicine) dikatakan bahwa 'limpa merupakan sumber phlegma, dan paru adalah wadah phlegma.

↪Sebab lain adalah pada organ dalam terdapat unsur/patogen dingin sehingga aktifitas chi/energi akan melambat dan proses transformasi cairan terhambat, sehingga produksi phlegma meningkat. Di dalam organ paru, menimbulkan sputum/dahak encer dan berbuih.

↩Sebaliknya jika organ dalam dipenuhi unsur/patogen  panas, maka akan menghanguskan cairan tubuh sehingga berbentuk phlegma. Di dalam organ paru, phlegma akan menyumbat paru, berwarna kekuningan, lengket dan purulen.

��Secara klinis, phlegma dapat mengakibatkan penyakit-penyakit pada organ dalam, organ sensoris, muara, keempat alat gerak maupun kerangka tubuh,
dan menimbulkan gejala-gejala berupa dada tertekan, batuk dahak, sesak, kembung/mual,  pusing berputar, alat gerak mati rasa, pembengkakan sendi, dan lainnya.

��Atau dalam istilah medis, dikatakan radang akut yang tersebar merata dalam jaringan tubuh, bisa disertai dengan pembentukan nanah.

** gangguan kejiwaan akibat sumbatan ini disebutkan oleh Ibnul Qoyyim dalam kitab beliau Zādul Ma'ad
salah satu contohnya pada orang yang syahwatnya tertahan tidak bisa tersalurkan sehingga menumpuk jadi gangguan kejiwaan.

والله اعلم بالصواب

✒ diterjemahkan dan diberikan keterangan tambahan oleh
Ustadz Amr bin Suroif حفظه الله
(akupunturis, praktisi bekam dan herbalis)

�� Editor : dr. Ika Um Aisyah, akp

��Majmu'ah BIKUM��

0 komentar :

Posting Komentar