Kamis, 23 April 2015

Tagged under:

RUMAH SEHAT

بسم الله الرحمن الرحيم

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Rumah sehat itu seperti apa ya ??!
Banyak rumah mewah tapi tidak sehat, karena tidak memenuhi beberapa persyaratan sebagai rumah sehat. Sebaliknya, rumah minimalis pun dapat diatur sedemikian rupa sehingga menjadi rumah yang sehat.

�� Dalam membangun rumah, ada beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan agar tercipta hunian yang nyaman dan sehat bagi yang menempatinya.

�� Skala, proporsi, warna, kontras, dan keseimbangan menjadi beberapa prinsip dasar dalam membangun rumah ideal. Sebenarnya semua itu tidak harus memakan biaya besar.

�� Jika kita memiliki  prinsip dasar desain rumah sehat, maka hunian sempurna pun akan menjadi milik Anda dan keluarga.

��  Dengan menerapkan desain rumah sehat, pasti keluarga akan nyaman dan kerasan di rumah. Selain itu, desain rumah sehat juga sangat sesuai dan dapat diterapkan dengan berbagai gaya desain eksterior maupun interior rumah.

���� Beberapa prinsip dasar rumah sehat yang perlu diperhatikan :

1⃣ Maksimalkan pencahayaan alami. Cahaya matahari dapat dimanfaatkan secara maksimal / optimal sebagai sumber pencahayaan alami pada rumah sehat. Dalam hal ini, bisa berpedoman pada dua hal, yaitu:

��Orientasi bangunan: Mengingat kondisi geografis Indonesia yang berada di garis katulistiwa, maka bangunan sebaiknya menghadap ke arah Barat- timur. Jadi, cahaya matahari di pagi hari akan masuk ke dalam  rumah  melalui jendela, begitu pula cahaya matahari pada sore.
Sinar matahari pagi jam 7-8 sangat bermanfaat untuk kesehatan, para  akhawat  pun dapat berjemur di dalam  rumah tanpa hijab dengan bebas.

�� Ukuran ruangan dan jendela: Dalam hal ini, sesuaikan ukuran ruangan dan jendela sehingga cahaya dapat masuk ke seluruh atau sebagian besar ruangan di dalam rumah. Jadi, saat hari terang (pagi hingga sore), maka tak perlu menyalakan lampu. Hemat listrik juga bukan?

2⃣ Ventilasi alami.  Prinsip ventilasi alami di sini adalah menciptakan sirkulasi udara dengan cara memasukkan udara segar ke dalam ruangan, serta mengalirkan udara panas keluar melalui jendela yang diposisikan secara strategis. Konsep ini bisa meniadakan mesin pendingin (AC), sehingga hemat listrik juga.

3⃣ Pengaturan Limbah. Ini menjadi masalah klasik, terutama bagi warga perkotaan. Jarang sekali rumah tangga yang menerapkan sistem manajemen limbah secara baik. Padahal, hal ini amat penting untuk menghindari pencemaran air bersih di rumah.

��  Pengaturan limbah yang baik dapat dilakukan dengan pola peletakan limbah sebagai berikut:

☔ Penampungan air hujan : Air hujan dapat ditampung dan digunakan untuk aneka kebutuhan sehari-hari, seperti menyiram toilet, berkebun, atau mencuci mobil.  Dengan menampung air hujan dan menggunakannya kembali, hal ini akan lebih efisien dan ramah lingkungan. Terutama bagi yang tinggal dihunian kesulitan air.

��Lantai tembus air : Daerah resapan air yang luas di lahan sempit dapat diatasi dengan jalan mengoptimalkan penggunaan lapisan / permukaan tembus air. Misalnya menanam rumput dan memasang grass block pada halaman, carport, dan jalan, sehingga air bisa mengalir dan meresap secara alami ke dalam tanah. 
⚠ Sebaiknya hindari lapisan semen di halaman rumah, selain tidak jadi serapan air juga mengesankan suasana gersang.

�� Tempat tinggal yang baik bukan hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga "menyehatkan", sehingga membuat para penghuninya senang dan merasa  segar ��

والله اعلم بالصواب
~~~~~~~
Admin
�� Akhawat Berbagi Faedah ~ Bandung
Ummu Nabil, BIKUM 5��

��grup BIKUM��

0 komentar :

Posting Komentar