Rabu, 29 April 2015

Tagged under:

Kapan Anak Dikatakan Pubertas ?

بسم الله الرحمن الرحيم

�� Senin,8 Rajab 1436H/ 27 April 2015
------------------------------------------------------

���� Pubertas pada perempuan ����

      ��  Pubertas pada perempuan terjadi lebih awal dibandingkan anak lelaki, yaitu pada usia 8 sampai 13 tahun, dengan reratanya terjadi pada usia 10 tahun.

�� Mulainya pubertas pada anak perempuan ditandai dengan pertumbuhan payudara atau disebut dengan breast budding. Pada tahapan ini payudara tumbuh seperti gunung kecil yang terkadang sakit jika payudaranya bersentuhan dengan baju atau ketika tidak sengaja tersentuh. Bahkan nyeri pada payudara ini  dapat timbul spontan. Jika anak perempuan tumbuh payudara pada usia kurang dari 8 tahun maka kemungkinan anak mengalami pubertas prekoks, sedangkan jika anak perempuan sampai usia 13 tahun belum tumbuh payudara maka disebut mengalami pubertas terlambat.

☝Perlu diingat lagi bahwa, pubertas pada anak harus terjadi dalam tahapan yang timbul secara berurutan. Pada perempuan, pubertas diawali dengan tumbuhnya payudara diikuti dengan tumbuhnya rambut pubis (rambut kemaluan) dan diakhiri dengan menstruasi (Gambar 1). Jadi menstruasi menunjukkan bahwa pubertas sudah mendekati akhir atau merupakan tahapan akhir pubertas pada perempuan. Tahapan pubertas ini harus berjalan berurutan. Menstruasi tidak akan terjadi jika belum ada pertumbuhan payudara.

��Perlu diingat bahwa pada fase pubertas, selain terjadi pertumbuhan tanda-tanda seks sekunder juga terdapat fenomena pacu tumbuh ataugrowth spurt.

��Pada fase pubertas terjadi percepatan pertumbuhan dan tinggi badan anak akan bertambah lebih cepat. Pada pubertas maka pertambahan tinggi badan maksimal pada anak perempuan adalah 9 cm/tahun, dengan total pertambahan tinggi badan selama pubertas sekitar 20-25 cm.  Pada anak perempuan growth spurt ini dimulai bersamaan dengan mulainya pertumbuhan payudara. Terjadinya menstruasi menunjukkan bahwa pertambahan tinggi badan anak sudah mendekati akhir.

�� Pubertas pada lelaki ��

   ❓ Lalu bagaimana dengan anak lelaki? 

   �� Pubertas pada anak lelaki mulai lebih lambat dibandingkan dengan anak perempuan.

   �� Anak lelaki mulai pubertas antara usia 9 tahun sampai 14 tahun. Tanda awal pubertas pada anak lelaki bukanlah tumbuhnya kumis atau rambut pubis atau mimpi basah atau tumbuhnya jakun, tapi ditandai dengan mulai berubahnya volume testis. Jika volume testis sudah mencapai 4 mL maka anak lelaki dikatakan mulai mengalami pubertas.

��Tahapan pubertas pada anak lelaki ini juga harus berjalan secara berurutan atau runut. Pubertas dimulai dengan pertambahan volume testis kemudian disusul dengan pertumbuhan rambut pubis, kemudian dilanjutkan dengangrowth spurt atau pacu tumbuh.
��Timbulnya jerawat, adanya jakun dan kumis menunjukkan bahwa pubertas sudah mencapai tahapan yang lanjut. Lalu kapan terjadinya mimpi basah? Terjadinya mimpi basah ini menunjukkan mulai aktifnya proses spermatogenesis dan seperti halnya menstruasi pada anak perempuan maka mimpi basah ini terjadi pada tahap akhir pubertas.

✋Mimpi basah bukanlah tanda awal pubertas. Jika pada usia 14 tahun anak belum mengalami pertambahan volume testis maka anak lelaki disebut mengalami keterlambatan pubertas, sedangkan jika sebelum 9 tahun sudah terdapat tanda-tanda seks sekunder maka disebut mengalami pubertas prekoks.

���� Seperti halnya pada perempuan, pada lelaki saat pubertas juga terjadi pacu tumbuh atau growth spurt. Pada pubertas maka pertambahan tinggi badan maksimal pada anak lelaki adalah 10 cm/tahun, dengan total pertambahan tinggi badan selama pubertas adalah 25-30 cm. Pertambahan tinggi badan pada saat pubertas ini pada lelaki lebih tinggi daripada perempuan.

�� Ada hal yang berbeda bermakna dalam pubertas lelaki dan perempuan, yaitu perbedaan terjadinya pacu tumbuh atau growth spurt.

�� Pada perempuan awitan pubertas dan timbulnya pacu tumbuh terjadi lebih awal jika dibandingkan lelaki.
�� Pubertas pada lelaki terjadi lebih lambat daripada perempuan, begitu pula pacu tumbuh anak lelaki juga tahapan yang lebih lambat dibandingkan perempuan.
��Perbedaan ini menyebabkan terjadinya suatu fenomena dimana anak perempuan lebih tinggi dan lebih matur daripada anak lelaki, tetapi pada akhirnya anak lelaki memiliki tinggi akhir (dewasa) yang lebih tinggi dibandingkan anak perempuan.

��Dengan mengetahui tanda-tanda pubertas normal dan kapan terjadinya pubertas maka diharapkan orangtua mampu mendeteksi apakah pubertas pada anaknya berjalan normal atau tidak.

�� Kemampuan untuk mengetahui kapan terjadinya awitan pubertas pada lelaki dan perempuan memungkinkan untuk mendeteksi adanya penyimpangan atau kelainan pubertas pada anak sehingga dapat dilakukan evaluasi secara menyeluruh sehingga memungkinkan dilakukannya terapi yang optimal.

والله أعلم بالصواب
 

✒Penulis:
Frida Soesanti
Divisi Endokrinologi Anak, FKUI-RSCM

�� Majmu'ah BIKUM ��

0 komentar :

Posting Komentar