Rabu, 22 April 2015

Tagged under:

Komplikasi atau Penyulit Kehamilan (bagian 4)

بسم الله الرحمن الرحيم

�� Jum'at, 6 Jumadal Akhiroh 1436 H/ 27 Maret 2015

➖➖➖➖➖➖➖➖
   ��   Pada kesempatan kali ini kita kan lanjutkan pembahasan mengenai komplikasi/ penyulit kehamilan trimester 3.

       ☝Seperti yang telah dikemukakan pada artikel sebelumnya, bahwa komplikasi kehamilan yang mungkin terjadi pada trimester 3 adalah sebagai berikut :

A. Solusio plasenta
B. Plasenta previa
C. Ketuban pecah dini
D. Preeklamsia dan eklamsia
E. Serotinus / hamil lewat waktu
   
       ��Disamping itu ada beberapa penyulit kehamilan yang bisa terjadi di semua usia kehamilan, diantaranya:

✔1. Anemia,

✔2. Hipertensi dalam kehamilan

      ��Dan kali ini akan dibahas mengenai Solusio Plasenta.

��Solusio plasenta

       �� Walau ibu hamil sudah sangat menjaga kandungannya, terkadang hal tak diinginkan bisa terjadi biidznillah. Salah satu kondisi yang membahayakan adalah  solusio plasenta.

       ��Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta/ari-ari sebagian atau seluruhnya dari tempatnya sebelum janin lahir, yang terjadi pada usia kehamilan di atas 22 minggu.

        ��Plasenta normalnya terlepas setelah anak lahir. Pelepasan plasenta sebelum minggu ke-22 disebut abortus/aborsi/keguguran. Kejadian solusio plasenta sangat bervariasi dari 1 di antara 75 sampai 830 persalinan dan merupakan penyebab dari 20-35% kematian ibu melahirkan.

        ��Penyebab solusio plasenta tidak diketahui, tetapi terdapat beberapa keadaan yang terlihat lebih sering menyertai solusio plasenta dan dianggap sebagai faktor resiko.

1. Hipertensi/tekanan darah tinggi atau pre-eklampsi (keracunan kehamilan)

2. Tali pusat pendek sehingga plasenta mudah lepas jika ada tarikan berlebihan seperti gerakan janin yang berlebihan

3. Anemia.

4. Adanya tekanan pada rahim yang biasanya di dapati pada keadaan polihidramnion (air ketuban terlalu banyak)

5. Ibu hamil usia > 40 th

6. Melahirkan terlalu sering

7. ketuban pecah sebelum waktunya

8. defisiensi as.folat

9. ibu yang merokok

10.ibu hamil dengan mioma uteri.

      ��Solusio plasenta dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

�� a. Menurut jenis Perdarahan

1. Jenis perdarahan tersembunyi, perdarahan terperangkap dalam rahim

2. Jenis perdarahan keluar, darah keluar melalui jalan lahir

�� b. Menurut lepasnya plasenta

1. Solusio plasenta parsialis/sebagian, bila hanya sebagian saja plasenta terlepas.

2. Solusio plasenta totalis (komplit), bila seluruh plasenta sudah terlepas dari tempat perlekatannya.

�� c. Menurut derajatnya

��1. Solusio plasenta ringan
        ��Ari-ari terlepas sebagian kecil. Ditunjukkan dengan gejala perut sedikit nyeri, rahim mulai menegang dan keluar darah agak kehitaman.

��2. Solusio plasenta sedang
        ��Seperempat bagian ari-ari telah terlepas. Perut akan nyeri, rahim tak berhenti menegang dan pendarahan dari vagina. Mungkin darahnya tidak banyak tapi sebenarnya pendarahan hebat terjadi di dalam tubuh sekitar 1.000 ml. Ibu hamil akan syok kehilangan kesadaran serta kemungkinan janin meninggal. Jika janin masih hidup, kondisinya sudah gawat. 

��3. Solusio plasenta berat
        ��Lebih dari duapertiga bagian ari-ari telah terlepas. Perut akan sangat tegang dan sangat nyeri. Ibu hamil syok dan janin sudah meninggal. Pendarahan kemungkinan tidak sampai keluar karena sudah terjadi pembekuan darah di dalam tubuh.

�� Penanganan.

       ��Dokter akan melakukan penanganan yang berbeda sesuai berat ringannya kasus lepasnya plasenta ini, yakni:

��Solusio plasenta ringan.
         �� Sang ibu akan dirawat dirumah sakit dengan pengawasan khusus jika usia kehamilan kurang dari 36 minggu, pendarahannya berhenti dan ibu tidak merasakan sakit lagi.
��Namun jika pendarahannya tidak berhenti dan dari USG terdeteksi makin banyak bagian plasenta yang terlepas, kandungan akan diakhiri oleh dokter. Jika janin dideteksi masih hidup, akan diselamatkan dengan operasi caesar.
��Namun jika janin diketahui sudah meninggal, dokter akan memecahkan ketuban agar janin bisa dilahirkan.

��Solusio plasenta sedang dan berat.

       ��Tindakan yang akan diambil adalah Ibu hamil menerima tranfusi darah. Ketuban akan dipecahkan dan diinfus oksitosin agar persalinan bisa dipercepat Jika persalinan dengan cara tersebut gagal, akan diambil tidakan operasi caesar agar nyawa ibu bisa diselamatkan. 

�� Komplikasi

✔a. Gangguan pembekuan darah sehingga ibu harus segera mendapatkan transfusi karena terjadi perdarahan yang banyak

✔ b. Kematian janin di dalam rahim

✔c. Kerusakan ginjal karena syok berat  

      ☝Kasus ari-ari terlepas ini memang mirip dengan gejala plasenta menutup jalan lahir (plasenta previa). Dokter bisa membedakan dari gejala yang ditimbulkan. Kalau kasus plasenta lepas, rahim tak berhenti menegang dan terjadi pendarahan dengan warna kehitaman.
�� Sedangkan untuk kasus plasenta previa, terjadi pendarahan berwarna merah segar. Namun untuk memastikan dokter akan melakukan USG (ultrasonografi).

------------------------------------✂

�� Oleh:
✒dr.Nurul Futuchah

�� Tim Grup BIKUM ��

0 komentar :

Posting Komentar