Rabu, 29 April 2015

Tagged under:

Radang Usus Buntu 

بسم الله الرحمن الرحيم

�� Rabu, 3 Rajab 1436H/ 22 april 2015
___________________________________

     Oleh:
✒dr. Dianika Um Raihana

〰��〰��〰��〰��〰��

Sebelum membahas tentang radang usus buntu, kita perlu mengenal organ tubuh kita yang disebut “usus buntu” atau appendix.

 “Usus buntu” berbentuk seperti pipa berongga yang sempit dengan ujung tertutup (maka disebut “buntu”), pangkalnya melekat pada ujung usus besar. Bentuknya seperti cacing putih. Usus buntu terletak di bagian kanan bawah perut. Jika antunna menarik garis dari tonjolan tulang panggul di kanan bawah perut menuju pusar, maka tepat di titik sepertiga bawah (disebut titik Mc Burney) adalah letak pangkal usus buntu (lihat gambar). 

✋Fungsi appendix pada manusia belum diketahui secara pasti. Diduga berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh. Lapisan dalam appendix menghasilkan lendir. Lendir ini secara normal dialirkan keluar appendix dan ke ujung usus besar. Hambatan aliran lendir ini berperan pada proses terjadinya radang usus buntu.

Definisi 

�� Radang usus buntu adalah suatu peradangan pada appendix. Peradangan ini pada umumnya disebabkan oleh infeksi yang akan menyumbat rongga usus buntu. Usus buntu yang meradang akan berwarna merah, bengkak, dan sangat nyeri.

⌛ Proses Terjadinya Radang Usus Buntu ⌛

�� Radang usus buntu pada umumnya disebabkan oleh sumbatan dan infeksi pada appendix. Beberapa keadaan yang dapat berperan sebagai faktor pencetus antara lain sumbatan rongga appendix oleh lendir yang terbentuk terus menerus atau akibat tinja yang masuk ke appendix yang berasal dari usus besar. Tinja ini mengeras seperti batu dan menyumbat appendix.

�� Adanya sumbatan berakibat lendir tidak dapat keluar dan tertimbun di dalam rongga appendix. Proses selanjutnya, kuman masuk ke dinding appendix sehingga terjadi proses infeksi. Tubuh melakukan perlawanan dengan meningkatkan pertahanan tubuh terhadap kuman-kuman tersebut. Proses inilah yang dinamakan peradangan. Jika proses infeksi dan peradangan ini menyebar sampai dinding appendix, appendix dapat pecah. Jika appendix pecah, infeksi kuman tersebut akan menyebar ke seluruh rongga perut. JIka sudah seperti ini, keadaaannya lebih berbahaya, lebih sulit penanganannya, dan dapat mengancam nyawa. Appendix yang pecah juga dapat menyebabkan bakteri masuk ke aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh organ tubuh.

�� Pada wanita bila kuman sampai ke organ-organ di rongga panggul, maka indung telur dan saluran telur dapat ikut terinfeksi dan mengakibatkan sumbatan pada salurannya sehingga dapat terjadi ketidaksuburan.

��Appendix yang pernah meradang tidak akan sembuh sempurna tetapi akan membentuk jaringan parut yang menyebabkan perlengketan dengan jaringan sekitarnya. Perlengketan ini menimbulkan keluhan berulang di perut kanan bawah. Pada suatu ketika organ ini dapat meradang lagi.

�� Gejala Klinis  ��

 Nyeri perut.

��Mula-mula nyeri dirasakan samar-samar sekitar pusar. Setelah beberapa jam nyeri berpindah dan menetap di perut kanan bawah (titik Mc Burney). Nyeri akan bersifat tajam dan tiba-tiba. Biasanya nyeri perut akan bertambah saat batuk atau berjalan, seringkali nyeri perut membuat penderita berjalan sambil membungkuk.

 Mual-muntah biasanya pada fase awal.

 Nafsu makan menurun.

 Susah buang air besar atau diare pada anak-anak.

 Demam, terjadi bila sudah ada komplikasi, bila belum ada komplikasi biasanya tubuh belum panas. Suhu biasanya berkisar 37,7°-38,3° C.

 Gejala radang usus buntu pada anak tidak spesifik. Gejala awalnya sering hanya rewel dan tidak mau makan karena anak sering tidak bisa melukiskan rasa nyerinya.

�� Pemeriksaan 

��Untuk menegakkan diagnosis usus buntu, pemeriksaan yang paling umum dilakukan selain pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium darah adalah pemeriksaan USG perut.
Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut dilakukan untuk membedakan radang usus buntu dengan penyakit-penyakit lain di daerah perut, misalnya batu saluran kencing, tukak lambung, peradangan organ rongga panggul, dsb.

�� Pengobatan ��

Bila diagnosis radang usus buntu akut telah ditegakkan, maka harus segera dilakukan operasi pengangkatan usus buntu. Hal ini disebabkan usus buntu dapat pecah dalam waktu < 24 jam setelah terjadi radang.
Penundaan tindakan operasi, walaupun sambil diberikan antibiotik tetap dapat mengakibatkan terjadinya abses atau pecahnya usus buntu.

والله أعلم بالصواب

��  Majmu'ah BIKUM  ��

0 komentar :

Posting Komentar