Kamis, 23 April 2015

Tagged under:

Petunjuk Seputar Penggunaan Tumbuhan Obat


بسم الله الرحمن الرحيم

�� Jum'at,13 Jumadal Akhirah 1436 H/3 April 2015
------------------------------------------

〰〰〰��〰〰〰
✒Ratna Um Yusya, S. Farm, Apt
〰〰〰��〰〰〰

    �� Dalam menggunakan tumbuhan obat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga didapat hasil pengobatan yang maksimal.

✔1. Waktu panen

��Waktu panen berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas kandungan zat aktif.

1) Daun dipanen sewaktu tanaman berbunga dan sebelum buah menjadi masak

2) Bunga dipanen sebelum atau segera setelah mekar

3) Buah dipetik dalam keadaan masak

4) Biji dipanen dari buah yang masak sempurna

5) Akar, rimpang, umbi, umbi lapis dipanen sewaktu proses pertumbuhannya terhenti

✔2. Pencucian dan pengeringan

��Bahan obat yang telah dipanen segera dicuci bersih, dengan air mengalir. Setelah bersih dapat segera dimanfaatkan atau bisa juga dikeringkan untuk disimpan dan digunakan bila sewaktu2 dibutuhkan.
��Pengeringan (dibawah matahari langsung/dengan pelindung kawat halus/diangin-anginkan di tempat yg teduh), bertujuan untuk mengurangi kadar air dan mencegah pembusukan oleh cendawan /bakteri, sehingga dapat disimpan lebih lama dalam toples.

✔3. Sifat dan cita rasa

��Diantara sifat tumbuhan obat : dingin, sejuk, panas dan hangat.

��Panas dan hangat untuk pengobatan sindroma dingin (diantaranya : tangan dan kaki dingin, lidah pucat, nadi lambat).

��Dingin dan sejuk untuk pengobatan sindroma panas (diantaranya : demam, haus, lidah merah, nadi cepat).

��Cita rasa dari tumbuhan ada 5 :

�� Pedas, sifatnya menyebar dan merangsang

�� Manis, berkhasiat tonik dan menyejukkan

�� Asam, berkhasiat mengawetkan dan pengelat

�� Pahit, menghilangkan panas dan lembab

�� Asin, melunakkan dan sebagai pencahar

��Kadang ada yang menyebut sifat keenam yaitu netral /tawar, sebagai peluruh kencing.

〰Bersambung in syaa Allah〰

و الله أعلم بالصواب

---------------(hal.1)��
��  Tim Grup BIKUM  ��

������������������

بسم الله الرحمن الرحيم

�� Sabtu,14 Jumadal Akhirah 1436 H/4 April 2015
------------------------------------------

�� Petunjuk Seputar Penggunaan Tumbuhan Obat ��

〰〰〰��〰〰〰
✒Ratna Um Yusya, S. Farm, Apt
〰〰〰��〰〰〰

    �� Melanjutkan artikel yang lalu, bahwa dalam menggunakan tumbuhan obat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga didapat hasil pengobatan yang maksimal.

✔1. Waktu panen
✔2. Pencucian dan pengeringan
✔3. Sifat dan cita rasa
✔4. Cara merebus ramuan obat

��Perebusan umumnya dilakukan dalam pot tanah, pot keramik, atau panci. Panci dari bahan besi, alumunium, atau kuningan sebaiknya tidak digunakan untuk merebus. Hal tersebut dikarenakan bahan tersebut dapat menimbulkan endapan, konsentrasi larutan obat yang rendah, terbentuknya racun, atau berefek samping karena reaksi kimia dengan bahan obat.

☝Gunakan air bersih yang tawar untuk merebus.
�� Cara merebusnya adalah masukkan bahan obat dalam pot tanah. Masukkan air sampai bahan terendam seluruhnya dan permukaan air berada sekitar 30 mm diatasnya. Perebusan dimulai bila air telah meresap kedalam bahan ramuan obat.

��Rebus dengan api sesuai petunjuk.
Bila nyala api tak ditentukan, rebus dengan api besar sampai mendidih. Selanjutnya dikecilkan untuk menghindari air meluap atau cepat kering.

☝Namun ada beberapa yang diperlakukan berbeda.
��Misal obat yang berkhasiat tonik biasa direbus dengan api kecil sehingga didapat zat aktif secara optimal. Juga pada tumbuhan obat yang mengandung racun direbus dengan api kecil dan waktu yang lama sekitar 3-5 jam untuk mengurangi kadar racunnya.

��Nyala api yang besar digunakan untuk ramuan yang berkhasiat mengeluarkan keringat. Misal ramuan untuk flu atau demam.
Hal ini agar penguapan berlebihan dari zat aktif dapat dicegah.

��Apabila tidak ditentukan khusus, perebusan selesai ketika air sudah sisa setengah dari jumlah semula.
☝Tapi untuk bahan keras sperti biji, batang dan kulit kayu maka perebusan selesai ketika air sisa sepertiganya.

➡Berikut cara perebusan yang beda dari cara yang sudah disebut diatas untuk bahan obat yang butuh penanganan khusus :

1⃣ Direbus dahulu.
Bila ada bahan obat yang besar atau keras dan sukar diekstrak seperti kulit kerang atau mineral.
Bahan itu perlu dihancurkan dan direbus dahulu 10 menit sebelum bahan lain dimasukkan.

2⃣Direbus akhir.
Bila ada bahan yang kandungannya mudah menguap atau mudah terurai.
Contoh: pepermint, akar costus atau bahan pengharum. Dimasukkan paling akhir kira-kira 4-5 menit sebelum rebusan diangkat.

3⃣Direbus dalam bungkus.
Dibungkus dengan kain agar mencegah kekeruhan, lengket dan terbentuknya zat yang dapat menimbulkan iritasi tenggorokan.

4⃣Didihkan perlahan atau rebus terpisah.
Untuk menghindari rusak atau terserapnya zat tersebut bila direbus bersama bahan lain.
Misal ginseng, bahan ini perlu diiris tipis lalu direbus terpisah dalam pot tertutup dgn api kecil slama 2-3 jam.

5⃣Dilarutkan dengan penyeduhan.
Bila ada bahan obat yang sangat lengket, kental atau sangat mudah terurai bila direbus dengan bahan lain. Atau mudah lekat pada pot maupun di bahan obat lain sehingga zat aktif bahan lain terhambat keluarnya.
Contoh gelatin kulit kedelai.
Bahan tersebut dimasukkan cangkir, lalu diseduh dengan air rebusan obat.

✔5. Waktu Minum Obat
〰Bersambung in syaa Allah〰

و الله أعلم بالصواب

---------------(hal.2)��
��  Tim Grup BIKUM  ��

��������������������

بسم الله الرحمن الرحيم

�� Jum'at,27 Jumadal Akhirah 1436 H/ 17 April 2015
------------------------------------------

�� Petunjuk Seputar Penggunaan Tumbuhan Obat ��

〰〰��〰〰��〰〰

    Oleh:
✒Ratna Um Yusya, S. Farm, Apt

〰〰��〰〰��〰〰

�� Melanjutkan artikel yang lalu, bahwa dalam menggunakan tumbuhan obat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga didapat hasil pengobatan yang maksimal.

✔1. Waktu panen
✔2. Pencucian dan pengeringan
✔3. Sifat dan cita rasa
✔4. Cara merebus ramuan obat
✔5. Waktu minum obat
✔6. Cara minum obat
✔7. Lama pengobatan

⏰ 5. Waktu minum obat.

☝Bila tak ada petunjuk pakai, biasanya obat diminum sebelum makan kecuali obat yang merangsang lambung maka diminum setelah makan.
��Obat berkhasiat tonik diminum sewaktu perut kosong. Dan obat berkhasiat sedatif diminum sewaktu ingin tidur. Pada penyakit akut obat diminum setiap saat, pada penyakit kronis diminum sesuai jadwal secara teratur.

�� 6. Cara minum obat.

�� Obat biasa diminum satu dosis sehari dibagi untuk 2-3 kali minum. Umumnya obat diminum selagi hangat. Setelah minum obat, pakailah baju tebal atau tidur berselimut supaya tubuh hangat dan mudah berkeringat.
��Untuk sindrom panas, obat diminum dalam keadaan dingin. Sebaliknya untuk simdroma dingin, obat diminum selagi hangat. Obat yang sedikit toksik diminum sedikit2 tetapi sering. Tambahkan dosis secara bertahap sampai efek pengobatan tercapai.

⌛7. Lama pengobatan.

�� Tumbuhan obat yang masih berbentuk simplsia, pengobatannya tampak lambat, namun sifatnya konstruktif. Berbeda dengan obat hasil sintesa pengobatan terlihat cepat tapi hasilnya dekstruktif.

☝Maka dari itu obat herbal tidak dianjurkan untuk penyakit infeksi akut. Obat herbal lebih diutamakan untuk memelihara kesehatan dan pengobatan penyakit kronis.

__________________��

Penjelasan kata pada point 7

�� SIMPLISIA, adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga, berupa bahan yang telah dikeringkan maupun yg masih segar

��Bahan alamiah :
1. Bahan nabati, flora, tumbuhan
2. Bahan hewani, fauna
3. Bahan mineral

��KONSTRUKTIF artinya membangun

��SINTESA artinya produk disintesis dari bhn alam

�� Sintesis bahan alam itu proses pemurnian salah satu zat aktif bahan alam.

__________________�� Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Indonesia,
dr. Setiawan Dalimartha.


و الله أعلم بالصواب

✂------------------------------------------(hal.4)     Alhamdulillah Selesai..

��  Majmu'ah BIKUM  ��

0 komentar :

Posting Komentar