بسم الله الرحمن الرحيم
Jum'at, 5 Rajab 1436H/ 24 April 2015
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Oleh:
✒ dr. Mujahidah Husna
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Pada kesempatan ini akan dibahas kelanjutan penyulit kehamilan pada trimester ketiga, yaitu plasenta previa.
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal pada segmen bawah rahim sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir.
Klasifikasi plasenta previa :
( ⤵ Lihat gambar )
Stage 1 :
Low Lying Placenta (Plasenta Letak Rendah)
Tempat implantasi beberapa millimeter atau cm dari tepi jalan lahir. Bayi bisa dilahirkan secara normal, risiko perdarahan tetap ada, namun bisa dibilang kecil.
Stage 2 :
Plasenta Previa Marginalis
Bila hanya bagian tepi plasenta yang menutupi jalan lahir. Bayi bisa dilahirkan pervaginam tetapi risiko perdarahan tetap besar.
Stage 3 :
Plasenta Previa Parsialis
Bila hanya sebagian/separuh plasenta yang menutupi jalan lahir. Pada tempat implantasi inipun risiko perdarahan masih besar dan biasanya tetap tidak dilahirkan melalui pervaginam.
Stage 4 :
Plasenta Previa Totalis
Bila plasenta menutupi seluruh jalan lahir pada tempat implantasi. Pada keadaan ini, bayi tidak dapat lahir secara normal / pervaginam.
Faktor risiko terjadinya plasenta previa :
1. Riwayat plasenta previa sebelumnya.
2. Riwayat seksio sesarea.
3. Riwayat aborsi.
4. Kehamilan ganda.
5. Umur ibu lebih dari 35 tahun.
6. Multiparitas / telah melahirkan 3 anak atau lebih
7. Adanya gangguan anatomis/tumor pada rahim.
8. Pernah mendapat tindakan kuretase.
Gejala dan tanda plasenta previa :
Gejala utama plasenta previa adalah Perdarahan, bisa sedikit atau banyak yang tidak disertai adanya rasa sakit. Darah terlihat merah segar.
Janin mungkin masih hidup atau sudah mati, tergantung banyaknya perdarahan. Pada sebagian besar kasus, janinnya masih hidup.
Diagnosis
Diagnosis plasenta previa ditegakkan melalui USG. Pada ibu yang dicurigai mengalami plasenta previa (mengalami gejala perdarahan di trimester 3), tidak dilakukan pemeriksaan dalam (vaginal toucher) karena dikhawatirkan akan timbul perdarahan lebih besar. Sehingga langsung dilakukan USG.
Komplikasi Plasenta Previa
1. Prolaps tali pusat.
2. Plasenta akreta (melekat erat pada rahim), sehingga harus dikeluarkan manual dan kalau perlu dibersihkan dengan kuret.
3. Perdarahan post portum.
4. Infeksi post partum
5. Syok karena perdarahan yang banyak.
6. Bayi premature atau lahir mati.
Penanganan
Penanganan pertama adalah memperbaiki kondisi umum sang ibu. Jika perdarahan banyak, harus segera dilakukan transfusi darah.
Tindakan selanjutnya berbeda - beda tergantung usia kehamilan, jumlah perdarahan, kondisi ibu dan janin.
Apabila pada penilaian baik, seperti : perdarahan sedikit, janin masih hidup belum inpartu, kehamilan belum cukup 37 minggu atau berat badan janin dibawah 2500 gr, maka kehamilan dapat dipertahankan. Ibu harus istirahat total dan diberi obat untuk menghilangkan kontraksi rahim.
Apabila tidak memungkinkan untuk dipertahankan, bayi akan sesegera mungkin dilahirkan, baik secara pervaginam ataupun operasi caesar.
Perhatian tambahan :
☝Bagi setiap ibu di awal kehamilan sebaiknya periksa golongan darah. Sehingga jika sewaktu2 butuh transfusi darah, prosesnya bisa lebih cepat.
Nantikan lanjutan artikel komplikasi/penyulit kehamilan trimester 3 lainnya:
(ketuban pecah dini, eklampsi-pre eklampsi dan serotinus) in syaa Allaah semoga dimudahkan..آمين
والله أعلم بالصواب
Majmu'ah BIKUM
0 komentar :
Posting Komentar