بسم الله الرحمن الرحيم
Kamis,22 Jumadil Ula 1436 H/ 12 maret 2015
GIZI UNTUK KELUARGA
Tim Gizi BIKUM : Kori Titi Angesti, S.Gz
Tri Astuti Septiani, S.Gz
Cara kita mengolah makanan akan berpengaruh pada kandungan gizi dan kesehatan. Memasak dengan cara yang tepat dan sehat akan lebih menjaga kandungan gizi, dan memudahkan zat-zat penting dalam makanan diserap oleh tubuh kita. Sebaliknya cara memasak yang salah akan merusak gizi serta mengubah makanan sehat kaya nutrisi menjadi makanan yang kurang sehat. Memasak makanan dengan suhu tinggi misalnya, akan merusak vitamin, folat dan potassium yang ada pada sayuran hingga 20 persen. Pada sisi lain ada beberapa jenis vitamin yang larut dengan air, jika kita memasak menggunakan air. Atau beberapa vitamin larut dengan minyak, jika kita memasak menggunakan minyak. Tentu saja hal ini sangat merugikan kita semua.
Bagaimana cara memasak yang sehat dan tidak merusak kandungan gizi makanan ?
Cara memasak yang sehat berarti meminimalkan kerusakan ataupun hilangnya nutrisi yang ada pada makanan karena proses memasak.
Setidaknya ada 6 cara memasak yang dianggap paling sehat dan meminimalkan kerusakan gizi makanan, antara lain :
1. Mengukus
Mengukus makanan akan membuat rasa maupun kandungan gizi makanan tetap terjaga. Bisa dikatakan segala jenis makanan dari sayuran sampai ikan bisa dimasak dengan cara dikukus.
2. Merebus
Merebus makanan adalah cara memasak yang sederhana dan bisa dilakukan siapa saja dengan cepat. Kita hanya perlu menyediakan air secukupnya dan sedikit garam. Sayuran seperti brokoli, wortel, dan zucchini (sayuran mirip mentimun hijau) dianjurkan untuk dimasak dengan cara direbus. Agar vitamin dalam sayuran lebih terjaga usahakan waktu memasak singkat, suhu tidak terlalu tinggi dan air jangan terlalu banyak.
3. Membakar
Yaitu cara memasak yang langsung memasukkan makanan ke dalam api atau panas. Membakar makanan cukup populer di masyarakat kita, misalnya untuk mematangkan daging atau sate.
Yaitu cara memasak yang langsung memasukkan makanan ke dalam api atau panas. Membakar makanan cukup populer di masyarakat kita, misalnya untuk mematangkan daging atau sate.
4. Memanggang
Ini adalah cara yang disukai untuk memperoleh rasa daging yang empuk dan segar.
Namun beberapa penelitian melaporkan bahwa teknik memasak seperti membakar dan memanggang dapat memicu resiko terkena kanker. Maka jika mengkonsumsi makanan yang dibakar atau dipanggang, sebaiknya membuang bagian yang gosong karena mengandung zat karsinogenik. Dan juga sebaiknya disertai mengkonsumsi sayuran karena sayuran mengandung antioksidan tinggi/antikarsinogenik yang dapat menetralisir dampak buruk makanan yang dipanggang atau dibakar.
5. Menumis
Memasak dengan cara menumis hanya membutuhkan sedikit minyak. Sebagian besar bahan makanan bisa dimasak dengan cara ditumis. Salah satu yang banyak disuka dari cara masak ini adalah banyaknya variasi menu dan rasa dalam membuatnya. Selain itu, penumisan sangat baik dilakukan untuk melarutkan vitamin A, D, E, dan K pada sayuran sehingga menjadi mudah diserap di dalam tubuh.
6. Menggunakan microwave
Cara masak ini adalah dengan memanfaatkan gelombang mikro. Memasak dengan microwave termasuk salah satu cara memasak yang paling praktis, sehat dan hemat dalam jangka panjang.
Pola makan makanan mentah
Yang juga sedang populer di masyarakat adalah mengkonsumsi makanan mentah tanpa dimasak (raw food). Menurut mereka yang menjalaninya, memakan makanan mentah adalah cara makan yang paling sehat karena kandungan gizi dan nutrisi makanan tidak akan rusak atau hilang.
Bangsa Jepang termasuk bangsa yang gemar mengkonsumsi makanan mentah. Namun demikian, beberapa kalangan menyebutkan bahwa mengkonsumsi makanan mentah akan mengakibatkan tubuh kita tidak mendapatkan beberapa zat penting, seperti antioksidan pada wortel dan bayam, atau likopen pada tomat.
✒Tambahan dr. Agustin Aisyah, Sp.PK, M.Kes
Bahwa mengkonsumsi sayuran mentah dapat memicu infeksi beberapa jenis cacing usus, jadi apabila mengkonsumsi makanan mentah, pastikan bahwa sudah dicuci dengan bersih
و الله أعلم بالصواب
[Tim Grup BIKUM]
0 komentar :
Posting Komentar